Lampu Merah di Turunan Simpang Flyover Cibinong Disorot, Ini Kata Dishub

8 hours ago 5

Jakarta -

Sejumlah pengendara menyoroti pemasangan lampu lalu lintas (lalin) atau lampu merah di turunan simpang flyover Cibinong, Bogor, Jawa Barat. Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Bogor angkat bicara terkait hal itu.

"Pada prinsipnya bupati sedang melakukan penataan infrastruktur di wilayah Simpang Cibinong situ. Termasuk juga penataan berkaitan PKL (pedagang kaki lima) dan lain sebagainya," kata Kadishub Kabupaten Bogor, Bayu Ramawanto, Jumat (11/7/2025).

"Maksudnya penataan infrastruktur itu juga berdampak terhadap penataan suprastruktur atau manusianya. Jadi, manakala memang manusianya atau masyarakat diajak lebih tertib, insyaallah akan lebih nyaman lagi dalam berlalu lintas terutama," lanjutnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bayu menerima masukan terkait posisi lampu merah di turunan tersebut karena dikhawatirkan ada kendaraan yang mengalami rem blong. Menurut dia, faktor ketertiban masyarakat dan kesehatan kendaraan juga perlu diperhatikan.

"Sempat ada masukan di jalur yang menuju Bogor dari Jakarta, di mana di situ dikhawatirkan terjadi yang rem blong dan lain sebagainya. Insyaallah kalau menurut saya memang masyarakat tertib dalam berlalu lintas, tinggal kita lihat manakala kendaraan yang tidak laik pakai atau misalnya remnya lagi bermasalah, lebih baik tidak usah dipakai," tuturnya.

Dia memberi contoh pada lampu merah yang ada di Simpang Gadog. Di sana terdapat lampu merah di turunan dan hingga saat ini relatif masih aman dilalui pengendara.

"Salah satu contoh lampu merah Gadog, dihadapkan turunan yang cukup tinggi, tapi aman-aman saja. Pada prinsipnya kita ingin mewujudkan infrastruktur yang baik ditambah dengan masyarakatnya juga bisa mendukung untuk berlalu lintas dengan tertib," ungkapnya.

Bayu menyebutkan saat ini lampu merah di simpang flyover Cibinong masih dalam tahap uji coba. Pihaknya akan melihat dalam sepekan ke depan sambil melakukan evaluasi.

"Saat ini masih uji coba, kita lihat dalam seminggu kalau misalkan memang karena juga kelengkapan dari prasarana harus kita penuhi lebih lanjut. Seperti kita sudah bangun pagar di median jalan, itu salah satu bentuk kalau mau menyeberang di zebra cross. Kadang kita lihat motor terutama mengendarainya melawan arus sehingga itu harus kita ubah bagaimana habit kita semua bisa lebih baik dan tertib," tuturnya.

Dia sendiri menyatakan tak tertutup kemungkinan ada perubahan skema lalu lintas apabila evaluasi sudah dilakukan. Langkah tersebut dilakukan guna menata kawasan tersebut yang dinilai masih acak-acakan.

"Kita ketahui bahwa simpang flyover juga sebelumnya dibilang masih acak-acakan. Terkait Pak Bupati ingin memperbaiki infrastrukturnya sudah tertata rapi, kemudian akan dibangun taman di situ. Kita juga akan merevitalisasi terminal sekitar Cibinong," kata dia.

Pengendara Soroti Lampu Merah Turunan Flyover Cibinong

Sebelumnya, pengendara asal Citeureup bernama Rifki (24) menyoroti lampu lalu lintas yang terpasang di jalanan menurun. Menurut dia, hal itu bisa membahayakan.

"Traffic light yang dipasang di turunan flyover Cibinong menurut saya bisa membahayakan. Karena dikhawatirkan ada kendaraan yang remnya blong kan kita nggak tahu," kata dia, Kamis (10/7).

Rifki meminta pemerintah mempertimbangkan ulang pemasangan lampu lalu lintas di sana serta agar mengantisipasi dampak dipasangnya lampu lalu lintas.

"Intinya lampu merah yang di turunan itu perlu dipertimbangkan kembali oleh pemerintah daerah. Lebih besar dampak negatifnya atau positifnya. Setidaknya juga ada antisipasi atau solusi dari dampak negatifnya," bebernya.

Tanggapan lain datang dari Kiki (28), warga asal Cibinong. Dia mempertanyakan adanya lampu lalu lintas di lokasi tersebut. Sebab, menurut dia, kawasan tersebut bukan kawasan padat setiap saat.

"Saya nggak tahu maksudnya dibuat lampu merah apa. Perasaan bukan yang macet juga di sini. Kayaknya dikasih petugas satu atau dua orang buat ngatur lalu lintas aja cukup kalau memang lagi padat," tuturnya.

Kiki juga menyoroti lampu lalu lintas yang berada di turunan flyover. Dia beberapa kali melihat pengendara tidak sadar ada lampu merah di turunan tersebut sehingga hampir terjadi kecelakaan lalu lintas.

"Saya pernah liat berapa kali gitu dari arah Depok mau ke Bogor kan jalanan turunan, mungkin biasa nggak ada lampu merah terus kecepatan tinggi. Tahunya lampu lagi merah, hampir aja tabrakan sama yang dari arah Citeureup mau ke Depok," imbuhnya.

Sementara itu, Mulyana (26), warga asal Cibinong, turut berkomentar. Dia berharap lampu lalu lintas tersebut bisa menertibkan lalu lintas di sana.

"Harapan saya dipasangnya lampu merah di flyover Cibinong harusnya bisa menertibkan lalu lintas," ungkapnya.

Sebab, kerap ditemukan pengendara yang tak menaati aturan seperti melawan arah agar tidak memutar. Hal tersebut, menurut dia, menjadi salah satu penyebab kemacetan.

"Karena sebelum-sebelumnya itu cukup berantakan dan jadi biang kemacetan," sebutnya.

(rdh/dek)

Loading...

Hoegeng Awards 2025

Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

Read Entire Article
Pembukuan | Seminar | Prestasi | |