SPPG Beberkan Cara Cegah Kontaminasi Makanan di Program MBG

3 hours ago 1

Jakarta -

Pengelola Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Khusus Palmerah, Jakarta Barat, membagikan tips menyajikan makanan yang sehat, bergizi, dan aman. Koordinator SPPG Wilayah Jakarta Barat, Yudha Permana menjelaskan kuncinya adalah disiplin memastikan titik kendali kritis dalam tata kelola dapur MBG.

Proses tersebut meliputi pemilihan bahan baku, penyimpanan, pengolahan makanan, pendinginan, pengemasan, hingga memastikan makanan sarat nutrisi sampai ke meja penerima manfaat.

"Fokusnya adalah memastikan critical control point-nya terjaga dengan baik. Angka kecukupan gizinya terpenuhi, begitu juga dengan kualitas bahan baku, penyimpanan, dan SOP yang harus dipatuhi seluruh pekerja SPPG," kata Yudha dalam keterangan tertulis, Rabu (24/9/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia menjelaskan alur tata kelola SPPG yang harus dipatuhi, yakni dimulai pemilihan kualitas bahan baku dari suplier yang terlebih dahulu dilakukan pengecekan oleh ahli gizi. Misalnya daging ayam dan sayuran harus segar.

Setelah dibersihkan, bahan bersumber protein hewani dan nabati wajib dipisahkan agar tidak terkontaminasi. Kedua bahan juga harus disimpan di lemari pendingin berbeda. Protein hewani disimpan di freezer bersuhu di bawah -15°C, dan protein nabati disimpan di chiller dengan suhu di bawah -5°C.

"Jika tidak dipisah, bisa terjadi kontaminasi silang. Berpotensi menimbulkan bakteri Salmonella," jelasnya.

Dalam pengolahannya, bahan makanan dimasak dengan kematangan sempurna agar bakteri-bakteri alami yang terkandung dapat mati melalui pemasakan.

"Kita juga pastikan adanya proses pendinginan sebelum dikemas. Tujuannya agar ketika nanti ditutup, tidak timbul keringat yang bisa menyebabkan bau dan mempercepat makanan basi," imbuh Yudha.

Menurut Yudha, hal yang tak kalah penting adalah memastikan petugas melaksanakan standar operasional prosuder (SOP) yang ditetapkan Badan Gizi Nasional (BGN) maupun Kementerian Kesehatan.

"Kita juga mengikutsertakan petugas dalam pelatihan penjamah makanan dari Dinas Kesehatan. Jadi dipastikan seluruh pegawai sudah punya sertifikat penjamah makanan," katanya.

Dengan sertifikasi ini, petugas akan lebih mengerti pentingnya menggunakan Alat Pelindung Diri (APD), termasuk menjaga kebersihan.

"Itu adalah tips agar SPPG yang beberapa waktu lalu kurang baik penanganannya, bisa lebih baik lagi," pungkas Yudha.

Simak juga Video: BGN Buka Suara soal Isu Dapur SPPG Fiktif

(akn/ega)

Read Entire Article
Pembukuan | Seminar | Prestasi | |