Jakarta -
Anggota Komisi I DPR RI Fraksi PAN Farah Puteri Nahlia menilai langkah diplomasi Presiden Prabowo Subianto di forum sidang umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) sebagai terobosan Indonesia di panggung global. Ia menyebut momen Prabowo menghadiri pertemuan terbatas atas undangan Presiden AS Donald Trump bersama para pemimpin dari Qatar, Yordania, Turkiye, Mesir, dan kekuatan regional lainnya patut diperhitungkan.
"Diundangnya Presiden Prabowo dalam forum yang sangat terbatas ini adalah pengakuan de facto atas pengaruh strategis Indonesia. Ini menegaskan bahwa dunia tidak lagi memandang kita sebagai penonton, melainkan sebagai pemain kunci yang kehadirannya krusial dalam merumuskan solusi perdamaian," kata Farah kepada wartawan, Rabu (24/9/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Legislator PAN ini menilai posisi Indonesia yang konsisten membela Palestina dan menyuarakan keadilan kini membuahkan hasil nyata. Menurutnya, sikap yang selama ini dipegang teguh RI berdasarkan amanat konstitusi dan nilai-nilai kemanusiaan telah membangun reputasi dan kepercayaan di mata dunia.
"Undangan ke forum multilateral yang sangat terbatas ini adalah buah nyata dari investasi diplomasi jangka panjang kita," kata Farah.
"Saya melihat bahwa saat ini, suara Indonesia benar-benar didengar, tidak hanya di forum besar, tetapi juga di ruang konsultasi yang menentukan arah kebijakan global. Keberanian Presiden Prabowo menawarkan solusi konkret menunjukkan bahwa diplomasi kita telah berevolusi," sambungnya.
Ia menyoroti inisiatif Presiden Prabowo yang menawarkan pengiriman pasukan perdamaian. Menurut Farah, hal itu menjadi langkah konkret yang menunjukkan keseriusan dan keberanian Indonesia.
"Di saat banyak negara masih sebatas mengeluarkan kecaman, Indonesia melalui Presiden Prabowo menunjukkan kepemimpinan dengan menawarkan kontribusi paling krusial: jaminan keamanan pasca-konflik. Tawaran ini, yang berakar pada rekam jejak panjang dan profesionalisme Pasukan Garuda kita, mengubah posisi Indonesia dari sekadar pendukung menjadi aktor aktif perdamaian," jelas Farah.
Farah juga menyoroti pendekatan yang digunakan Prabowo dalam pidato utama di Sidang Umum PBB. Ia menilai pendekatan pernyataan yang disampaikan Prabowo humanis dan strategis.
"Presiden Prabowo berhasil mendobrak kebuntuan politik dan mengingatkan setiap pemimpin dunia akan warisan yang akan mereka tinggalkan. Ini bukan lagi soal politik, ini soal tanggung jawab moral kita kepada generasi penerus," ujar Farah.
"Komisi I DPR RI siap mengawal dan mendukung penuh perjuangan pemerintah dalam memastikan terwujudnya perdamaian di kawasan Timur Tengah. Kami akan terus mendorong diplomasi kemanusiaan ini lebih jauh, terutama dengan menyokong langkah Pemerintah dalam memperjuangkan resolusi di PBB yang bertujuan melindungi anak-anak di zona konflik," imbuhnya.
(dwr/fca)