Jakarta -
Kuasa hukum keluarga diplomat Arya Daru Pangayunan (39) meminta kasus tewasnya Arya Daru ditarik ke Bareskrim. Direktur Tindak Pidana Umum (Dirtipidum) Bareskrim Polri Brigjen Djuhandani Rahardjo Puro mengaku telah menerima aduan itu.
"(Pengcara keluarga) Arya Daru kemarin baru mengadukan kepada kita," kata Djuhandani kepada wartawan di Bareskrim Polri, Jakarta Selatan, Rabu (24/9/2025).
Dia menyatakan akan menelaah pengaduan yang disampaikan. Kendati begitu, Djuhandani memastikan pihaknya turut melakukan asistensi terhadap penyidikan yang diusut oleh Polda Metro Jaya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami ngumpulkan tim, akan saya lihat. Kami hanya sifatnya asistensi ke Polda Metro karena dari Polda Metro kan sudah melaksanakan upaya-upaya penyelidikan dan penyidikan," jelas Djuhandani.
"Kami akan asistensi, apakah yang diadukan ini kan sebuah dumas dari masyarakat yang terus akan kita tangani," terangnya.
Tim kuasa hukum keluarga diplomat Arya Daru sebelumnya telah menyambangi Mabes Polri, Jakarta Selatan. Mereka meminta kasus tewasnya diplomat muda Kementerian Luar Negeri (Kemlu) itu ditarik ke Bareskrim.
Kuasa hukum keluarga Arya Daru, Nicholay Aprilindo, menyampaikan kedatangan mereka untuk menemui Kabareskrim Polri Komjen Syahardiantono. Namun pertemuan itu urung lantaran Syahar sedang tak berada di kantornya.
Nicholay menyebut hingga kini belum ada titik terang tentang penyebab kematian Arya Daru. Dia mengungkit mengenai runutan kejadian tewasnya Arya yang dinilai masih meninggalkan kejanggalan.
"Ini kalau tidak melibatkan pihak lain, ini sangat mustahil. Pasti ada pihak lain, tidak mungkin almarhum mampu melakukan itu sendiri. Jadi substansinya di situ," kata Nicholay di gedung Bareskrim Polri, Jakarta Selatan, Selasa (23/9).
Nicholay juga menyinggung kala itu Arya Daru akan bertugas ke Finlandia sebelum ditemukan tewas. Dia menyebut Arya Daru telah mempersiapkan seluruh kebutuhan untuk keberangkatannya dan keluarganya.
"Masa 31 Juli mau berangkat terus kemudian dia melakukan bunuh diri. Sedangkan setiap diplomat Kementerian Luar Negeri kita itu mencari posisi di negara-negara yang maju dan aman, termasuk negara-negara Skandinavia," tutur Nicholay.
"Dia begitu senang, begitu bangga, bahkan sudah mempersiapkan sekolah buat anak-anaknya, tempat tinggal buatnya, masa kan dia harus bunuh diri. Hal ini kan sangat janggal, dan itu tidak bisa diterima akal sehat," lanjutnya.
Di sisi lain, Nicholay mengungkit tentang ponsel Arya Daru yang belum ditemukan hingga kini. Hal itu merupakan salah satu alasan pihaknya menganggap pengusutan Polda Metro Jaya belum maksimal. Menurutnya, Bareskrim memiliki instrumen yang mumpuni untuk mencari ponsel itu.
Lihat juga Video: Keluarga Minta Kasus Kematian Arya Daru Ditarik ke Bareskrim
(ond/ygs)