Jemaah Haji Diminta Hati-hati Sentuh Kakbah Saat Berihram, Ini Alasannya

8 hours ago 1

Makkah -

Salah satu aturan bagi jemaah haji atau umrah yang sudah ihram ialah tidak boleh menggunakan wewangian seperti parfum. Lalu, bolehkah jemaah haji menyentuh Kakbah yang wangi?

Sebagai informasi, Kakbah dan area Masjidil Haram secara rutin diberi wewangian berkualitas. Kadang, ada jemaah yang mendekatkan diri, mencium atau mengusap Kakbah agar wangi Kakbah melekat di pakaian yang sedang digunakan.

 Suasana Masjidil Haram (Haris Fadhil/detikcom)Jemaah Haji Diminta Hati-hati Sentuh Kakbah Saat Berihram, Ini Alasannya

Mustasyar Diny atau Pembimbing Ibadah Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi, KH Abdul Malik Tibe, memberi penjelasan untuk persoalan tersebut. Abdul Malik menyebut tak ada masalah jika jemaah hanya menyentuh Kakbah, bukan untuk memindahkan wangi Kakbah ke pakaian.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tetap perlu hati-hati, jangan sampai menyentuh Kakbah karena ingin memindahkan bau wanginya Kakbah ke pakaian kita," kata Abdul Malik menjawab pertanyaan salah satu jemaah haji saat kegiatan bimbingan ibadah di Sektor 3 Daker Makkah, Rabu (21/5/2024).

Dia mengingatkan jemaah bahwa memakai wewangian melanggar aturan ihram. Menyentuh Kakbah sendiri bukan salah satu rukun umrah atau haji. Umrah dan haji tetap sah tanpa menyentuh Kakbah.

"Sementara saat ihram dilarang memakai wangi-wangian," kata Malik.

Mustasyar Diny lain yang memberi bimbingan ibadah, KH Waryono Abdul Ghofur, mengingatkan jemaah haji tak perlu memaksakan diri ke Masjidil Haram usai umrah wajib. Dia mengajak jemaah haji, khususnya lansia, untuk mempersiapkan diri menjelang wukuf di Arafah.

"Jamaah lansia dan punya riwayat sakit tidak memaksakan diri umrah sunah dan salat di Masjidil Haram. Salat di hotel sama pahalanya," kata Waryono.

Direktur Pemberdayaan Zakat dan Wakaf Kementerian Agama RI ini meminta jemaah yang sudah umrah wajib memperbanyak ibadah dari hotel masing-masing. Dia mengatakan hal tersebut dapat membantu jemaah menjaga kondisi fisik.

"Ibadah haji itu di Arafah, sehingga mulai sekarang, seluruh jamaah fokus jaga kondisi fisik untuk proses di Arafah termasuk di Musdalifah dan Mina," kata Waryono.

Dia mengatakan beribadah di seluruh area Tanah Haram juga mendapat pahala yang berlipat ganda. Selain beribadah, jemaah juga diharapkan menjaga sikap selama di Makkah.

"Ibadah tidak mesti di Masjidil Haram, bisa di hotel bahkan di masjid terdekat karena secara hukum berlaku seluruh tanah Haram Makkah itu berarti Masjidil Haram," ujar Wayono.

Jemaah haji Indonesia akan mengambil mikat atau memulai ihram haji di hotel masing-masing di Makkah. Hal ini karena jemaah sudah melewati masa tinggal 4 hari di Makkah sebelum pelaksanaan wukuf. Sehingga, statusnya sama dengan mikat para mukimin atau penduduk Makkah.

Peserta bimbingan ibadah ini merupakan jemaah haji Kloter 39 Embarkasi JKG asal Kabupaten Tanggamus, Lampung. Ada lebih dari 300 orang jemaah yang menjadi peserta.

Salah satu jemaah, Rohayati, mengaku senang dengan kegiatan bimbingan ibadah. Dia mengatakan para pembimbing ibadah dengan sabar menjawab beragam pertanyaan dari jemaah.

"Manasik hari ini luar biasa, banyak uneg-uneg, tadi terjawab semua," kata Rohayati.

Rohayati juga bersyukur bisa berangkat haji bersama suaminya tahun ini. Dia senang karena bisa terus bersama di Tanah Suci. Dia juga menyebut seluruh anggota kloternya kompak dan saling membantu.

"Alhamdulillah selama di Makkah memuaskan. Makanan luar biasa, pelayanan luar biasa. Makanan tumpah-tumpah dalam artian kita tidak minta, makanan berdatangan terus. Saya kebetulan mendampingi lansia jadi jarang keluar kamar," ujarnya.

Simak juga Video: Suasana Subuh di Masjid Nabawi

(haf/azh)

Loading...

Hoegeng Awards 2025

Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

Read Entire Article
Pembukuan | Seminar | Prestasi | |