Jakarta -
Menjelang pergantian tahun, pertanyaan soal apakah tahun yang akan datang termasuk tahun kabisat kembali banyak dicari. Tak sedikit orang ingin memastikan jumlah hari dalam setahun karena berkaitan dengan kalender, perencanaan kegiatan, hingga pencatatan administrasi.
Lalu, apakah 2026 merupakan tahun kabisat atau tahun biasa? Berikut penjelasan lengkap mengenai status tahun 2026, jumlah harinya, serta cara menghitung tahun kabisat berdasarkan aturan kalender yang berlaku.
2026 Bukan Tahun Kabisat
Tahun 2026 dipastikan bukan termasuk tahun kabisat. Merujuk informasi dari situs Time and Date, dalam setahun di 2026 hanya memiliki 365 hari, sama seperti tahun-tahun biasa pada umumnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dengan status tersebut, Februari 2026 tetap berjumlah 28 hari dan tidak mengalami penambahan satu hari. Artinya, tidak ada tanggal 29 Februari pada kalender tahun 2026. Penentuan ini mengikuti sistem kalender Gregorian yang digunakan secara internasional.
Penghitungan Tahun Kabisat
Mengutip penjelasan yang dilansir Time and Date, suatu tahun disebut sebagai tahun kabisat apabila memenuhi aturan tertentu. Aturan paling dasar adalah tahun tersebut habis dibagi empat. Jika memenuhi syarat ini, Februari akan memiliki 29 hari.
Namun, terdapat pengecualian khusus untuk tahun-tahun yang merupakan kelipatan 100. Tahun yang habis dibagi 100 tidak otomatis menjadi tahun kabisat, kecuali jika juga habis dibagi 400. Aturan ini dibuat untuk menjaga kesesuaian kalender dengan peredaran Bumi mengelilingi Matahari.
Kapan Akan Tahun Kabisat?
Masih merujuk sumber yang sama, tahun kabisat berikutnya setelah 2024 adalah 2028. Tahun 2028 memenuhi syarat karena habis dibagi empat dan bukan termasuk kelipatan 100 yang dikecualikan.
Dengan demikian, masyarakat masih akan menjumpai satu hari tambahan di bulan Februari pada 29 Februari 2028. Penambahan hari ini berfungsi menyesuaikan kalender tahunan dengan panjang tahun astronomi yang sebenarnya.
(wia/imk)
















































