43 Puskesmas di Lebak Kekurangan Dokter, Wamenkes Ungkap Sebabnya

2 hours ago 2

Lebak -

Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes) Benjamin Paulus Octavianus mendengar keluhan Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Lebak, Endang Komarudin, terkait kekurangan dokter di puskesmas. Benjamin menyebut ada 43 puskesmas di Lebak yang membutuhkan dokter.

Keluhan soal kekurangan dokter di Lebak disampaikan saat kunjungan Wamenkes ke Pusat Pemerintahan Kota Tangerang, Selasa (11/11/2025). Dalam pertemuan tersebut hadir Gubernur Banten Andra Soni, pimpinan pemerintah daerah, serta kepala dinas kesehatan se-Provinsi Banten.

Endang mengatakan terdapat 43 puskesmas di Kabupaten Lebak yang mengalami kekurangan dokter. Bahkan, beberapa di antaranya belum memiliki dokter gigi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Masih ada beberapa puskesmas yang belum memiliki dokter. Untuk dokter gigi, kami hanya punya 17 orang, jadi belum merata di seluruh puskesmas. Sementara untuk dokter umum, sebagian besar puskesmas hanya memiliki satu atau dua dokter," kata Endang.

"Kalau secara keseluruhan ada, tapi kalau melihat kebutuhan ideal, seharusnya per wilayah kerja puskesmas itu ada tiga sampai empat dokter. Jadi jumlahnya masih kurang cukup jauh," ujarnya.

Menanggapi hal tersebut, Benjamin mengatakan bahwa pihaknya fokus menangani masalah pemerataan dokter di Indonesia. Ia menyebut banyak dokter yang enggan ditempatkan di daerah karena faktor keamanan dan kesejahteraan yang masih rendah.

"Tadi juga Pak Gubernur sudah melihat sendiri, bahkan dokter saja masih kurang, apalagi dokter gigi. Kenapa mereka enggan bertugas di daerah seperti ini? Karena faktor keamanan dan kesejahteraan yang masih rendah," ujar Benjamin.

Benjamin menegaskan, perhatian pemerintah tidak hanya tertuju pada dokter, tetapi juga kepada tenaga kesehatan lainnya seperti perawat dan bidan. Kemenkes kini tengah menghitung anggaran untuk tunjangan dan peningkatan kesejahteraan tenaga kesehatan di daerah terpencil.

"Kami sedang menghitung dan memperjuangkan insentif serta fasilitasnya. Saya akan sampaikan langsung kepada Pak Menteri Kesehatan, Pak Menko, bahkan ke Presiden. Saya sudah berdiskusi hampir setiap hari dengan Dirjen SDM Kesehatan soal berapa besaran insentif yang pantas untuk dokter umum, dokter gigi, dan bagaimana peningkatan sarana pendukung," katanya.

Salah satu hal yang sedang dibahas adalah penyediaan rumah bagi dokter yang bersedia dipindahkan ke daerah terpencil. Benjamin mengatakan akan berkoordinasi dengan Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait.

"Malam ini pun saya akan bertemu dengan Menteri Perumahan Rakyat untuk membicarakan penyediaan rumah bagi tenaga kesehatan di daerah-daerah," ujarnya.

(aik/azh)

Read Entire Article
Pembukuan | Seminar | Prestasi | |