Bapas Purwokerto Gandeng KPAD Banyumas: Perkuat Edukasi Pencegahan HIV/AIDS bagi Klien Pemasyarakatan

2 days ago 14

Banyumas - Balai Pemasyarakatan (Bapas) Purwokerto bekerja sama dengan Komisi Penanggulangan AIDS Daerah (KPAD) Banyumas menggelar sosialisasi “Strategi Pencegahan dan Penanganan HIV/AIDS di Lingkungan Masyarakat” bagi klien pemasyarakatan pada Kamis (20/11). Kegiatan ini menjadi bagian dari upaya Bapas dalam mendukung layanan pembimbingan yang menyentuh aspek kesehatan, terutama terkait isu kesehatan masyarakat yang masih membutuhkan perhatian serius.

Kegiatan yang dilaksanakan di Griya Abhipraya Kotalama Banyumas ini diikuti oleh klien pemasyarakatan dari berbagai kategori layanan. Antusiasme peserta terlihat dari keaktifan mereka dalam sesi pemaparan maupun diskusi, menunjukkan bahwa topik kesehatan, khususnya HIV/AIDS, masih menjadi kebutuhan informasi bagi masyarakat luas.

Kepala Bapas Purwokerto, Bluri Wijaksono, dalam sambutannya menyampaikan bahwa edukasi mengenai HIV/AIDS merupakan langkah penting untuk membekali klien sebelum kembali ke masyarakat. “Kami ingin memastikan bahwa klien memahami risiko, cara pencegahan, serta langkah penanganannya. Pengetahuan ini diharapkan mampu menjaga kesehatan mereka sekaligus meningkatkan kualitas hidup, ” ujarnya.

Tim KPAD Banyumas kemudian memberikan pemaparan terkait tahapan layanan HIV/AIDS, mulai dari proses skrining dan deteksi dini, konseling pra-tes, pelaksanaan pemeriksaan, hingga penyampaian hasil secara komprehensif. Penjelasan diberikan secara sederhana dan sistematis agar mudah dipahami oleh seluruh peserta.

Selain itu, peserta mendapatkan penjelasan mendalam mengenai pentingnya terapi antiretroviral (ARV) bagi individu yang dinyatakan reaktif. Terapi ARV menjadi kunci dalam pengendalian HIV, karena membantu menekan pertumbuhan virus serta menjaga kondisi kesehatan agar tetap stabil.

Narasumber KPAD Banyumas, Krisdianto S.S, menekankan bahwa kurangnya informasi sering menjadi penyebab munculnya stigma terhadap ODHA. “Dengan pemahaman yang benar, masyarakat dapat lebih terbuka dan tidak lagi menganggap HIV sebagai sesuatu yang menakutkan. Ini penyakit yang dapat dikelola selama seseorang rutin memeriksakan diri dan mengikuti terapi, ” jelasnya.

Sementara itu, narasumber lainnya, Daniel, menambahkan bahwa pencegahan HIV/AIDS harus menjadi tanggung jawab seluruh elemen masyarakat. “Ketika para klien kembali ke lingkungan sosial mereka, bekal pengetahuan seperti ini sangat penting agar mereka dapat melindungi diri sekaligus mengedukasi orang-orang di sekitarnya, ” ungkapnya.

Melalui kegiatan ini, Bapas Purwokerto berharap seluruh klien dapat memahami pentingnya menjaga kesehatan diri dan menerapkan pola hidup yang lebih baik. Edukasi seperti ini diharapkan mampu memperkuat kesiapan mereka dalam menjalani kehidupan yang sehat, produktif, dan bebas stigma setelah kembali ke masyarakat.

(Humas Bapas Purwokerto)

Read Entire Article
Pembukuan | Seminar | Prestasi | |