PAPUA - Di tengah lereng curam, jalan terjal, dan keterbatasan akses kesehatan di pegunungan Papua, sebuah kisah penuh kehangatan terukir di Distrik Sinak, Kabupaten Puncak, Sabtu (23/8/2025). Bukan kabar tentang konflik, melainkan tentang harapan baru yang datang dari Pos Satgas Yonif 142/KJ.
Hari itu, pos yang biasanya identik dengan penjagaan keamanan berubah menjadi klinik sederhana. Sejak pagi, warga berbondong-bondong datang dengan wajah penuh harap. Ada yang mengeluhkan demam, batuk, luka ringan, hingga sekadar ingin memeriksakan kondisi kesehatan. Bagi masyarakat Sinak yang jauh dari fasilitas medis, pos prajurit TNI menjadi satu-satunya tempat berlabuh untuk memperoleh pengobatan.
Di balik meja sederhana, prajurit TNI yang merangkap sebagai tenaga medis menerima setiap pasien dengan sabar. Obat-obatan dibagikan, luka-luka dibersihkan, dan yang lebih penting, kepedulian diberikan tanpa pamrih. Senyum tulus prajurit TNI menjadi obat yang tak kalah manjur dari pil dan kapsul yang mereka bagikan.
Harapan yang Tumbuh di Tanah Puncak
Seorang warga Sinak mengungkapkan rasa syukurnya.
“Pengobatan gratis ini sangat membantu kami. Kami merasa diperhatikan, dan sekarang lebih dekat dengan bapak-bapak TNI, ” ujarnya dengan suara bergetar. Baginya, hari itu bukan sekadar mendapat obat, melainkan juga merasakan kepedulian yang selama ini langka hadir di pelosok Puncak.
TNI Hadir Sebagai Keluarga
Mayor Inf Dicky Sakti Maulana, Dansatgas Yonif 142/KJ, menegaskan bahwa pengobatan gratis ini adalah wujud dari jati diri TNI yang selalu dekat dengan rakyat.
“Kami hadir bukan hanya untuk menjaga keamanan, tetapi juga menjadi bagian dari masyarakat. Semoga pelayanan ini bisa meringankan beban dan menumbuhkan rasa kebersamaan di tanah Papua, ” tuturnya, penuh ketulusan.
Bagi Satgas Yonif 142/KJ, pelayanan kesehatan bukan sekadar aktivitas tambahan, melainkan jembatan persaudaraan yang membangun kepercayaan di hati masyarakat Papua.
Apresiasi dari Pangkoops Habema
Di tempat terpisah, Panglima Komando Operasi (Pangkoops) Habema, Mayjen TNI Lucky Avianto, memberikan apresiasi atas langkah humanis prajuritnya.
“Kepercayaan yang tumbuh ini adalah aset terpenting. Kehadiran TNI bukan hanya membawa rasa aman, tetapi juga kebaikan dan cinta. Saat prajurit TNI dan rakyat bersatu, di situlah kekuatan sejati kita berada, ” tegasnya penuh kebanggaan.
Menumbuhkan Harapan di Tengah Keterbatasan
Di tanah Puncak yang sering kali dihiasi cerita duka, kegiatan pelayanan kesehatan gratis ini menjadi setitik cahaya. Kehadiran prajurit TNI di Pos Satgas Yonif 142/KJ menunjukkan bahwa di balik seragam loreng, ada hati yang tulus melayani.
Lebih dari sekadar obat, TNI menghadirkan pengharapan baru bagi masyarakat yang selama ini terpinggirkan oleh keterbatasan akses. Di hari itu, loreng TNI bukan hanya simbol pertahanan negara, melainkan juga lambang kasih, persaudaraan, dan semangat untuk mewujudkan Papua yang damai dan sejahtera.
Authentication:
Dansatgas Media HABEMA, Letkol Inf Iwan Dwi Prihartono