YAHUKIMO - Di tengah hamparan pegunungan Papua yang megah namun menyimpan tantangan akses medis, prajurit TNI dari Satgas Pamtas RI–PNG Yonif 1 Marinir hadir membawa secercah harapan. Senin (10/11/2025), Kampung Logpon di Distrik Dekai, Kabupaten Yahukimo, menjadi saksi bisu kepedulian nyata ketika tim kesehatan keliling dari Pos Marinir Logpon menjangkau warga.
Kegiatan ini bukan sekadar rutinitas, melainkan wujud pengabdian mendalam dan tanggung jawab kemanusiaan para prajurit Korps Marinir. Dengan bekal peralatan seadanya, mereka menyisir pelosok, menawarkan pemeriksaan kesehatan gratis, penanganan ringan, hingga edukasi penting tentang pola hidup bersih dan sehat. Di sini, senyum tulus warga adalah bingkai terindah yang mengiringi setiap langkah prajurit.
Suasana hangat dan akrab terjalin saat tensi diukur, luka ringan dibalut, dan vitamin dibagikan, terutama kepada anak-anak dan para lansia. Kehadiran mereka membuktikan bahwa TNI lebih dari sekadar penjaga keamanan; mereka adalah pelindung kehidupan, terutama bagi mereka yang tinggal jauh dari denyut fasilitas medis modern.
"Kegiatan ini kami lakukan sebagai wujud nyata kepedulian prajurit Marinir terhadap saudara-saudara kita di Papua Pegunungan. Kami ingin mereka merasakan kehadiran negara di tengah keterbatasan, " ujar Komandan Satgas Pamtas RI–PNG Yonif 1 Marinir, Letkol Marinir Siswanto, Senin (10/11/2025).
Letkol Marinir Siswanto menegaskan bahwa misi mereka melampaui penjagaan perbatasan dan kedaulatan. "Sehatnya rakyat, kuat pula bangsa ini, " imbuhnya, menekankan komitmen untuk meningkatkan kesejahteraan dan kesehatan masyarakat.
Pangkoops Habema, Mayjen TNI Lucky Avianto, turut mengapresiasi langkah humanis ini. "Kegiatan seperti ini adalah wajah sejati TNI. Prajurit hadir tidak hanya membawa senjata, tetapi juga membawa kepedulian dan kasih. Semoga hubungan TNI dan masyarakat Papua semakin erat, dan semangat kebersamaan ini terus terjaga, " katanya.
Sambutan hangat datang dari masyarakat Logpon. Bapak Elius Wanimbo, salah satu tokoh kampung, tak kuasa menahan haru. "Kami senang sekali. Bapak-bapak TNI datang jauh-jauh untuk bantu kami berobat. Biasanya kalau sakit harus jalan berjam-jam ke kota. Sekarang mereka datang ke sini, ini sangat berarti bagi kami, " ungkap Elius.
Pelayanan kesehatan ini menjadi cerminan gemilang bahwa pengabdian TNI tak terbatas pada medan tempur, melainkan merambah hingga medan kemanusiaan. Dari jantung pegunungan Papua, semangat gotong royong dan cinta tanah air terus menyala, beriringan dengan denyut kehidupan masyarakat. (jurnalis.id)
