Jampangkulon, Sukabumi – 8 November 2025– Puskesmas Jampangkulon, bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi, sukses menyelenggarakan kegiatan sosialisasi dan deteksi dini Diabetes Melitus (DM). Acara ini merupakan bagian dari peringatan Hari Kesehatan Nasional (HKN)61 dan berlangsung meriah di Desa Cikarang, Kecamatan Jampangkulon, dengan tema "Generasi Sehat Masa Depan Hebat". Ratusan warga memadati lokasi sejak pagi hari, menunjukkan antusiasme yang tinggi. Selain itu, kegiatan ini juga diisi dengan donor darah dari RSUD Jampangkulon serta pemberian santunan kepada puluhan anak yatim dan jompo.
Tujuan utama kegiatan ini adalah meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya deteksi dini dan pencegahan diabetes, salah satu penyakit tidak menular utama di Indonesia. Peserta mendapatkan layanan pemeriksaan gula darah gratis serta mengikuti sesi edukasi komprehensif. Sesi edukasi ini mencakup informasi penting tentang gaya hidup sehat, pola makan seimbang, dan manfaat aktivitas fisik teratur untuk mencegah komplikasi serius seperti penyakit jantung dan gangguan ginjal.
Kepala Puskesmas Jampangkulon, Sunarya, menyampaikan kebanggaannya atas partisipasi aktif warga. "Deteksi dini diabetes sangat krusial untuk menghindari komplikasi di masa depan. Inisiatif ini diharapkan dapat membangun masyarakat yang lebih sehat dan produktif, " ujarnya.
PLT Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi, Boyke Martadinata, yang didampingi oleh Kabid PUK H. Maskur Alwi, menegaskan komitmen penuh dinas dalam mendukung program promotif dan preventif. "Sinergi antara Puskesmas dan masyarakat adalah kunci untuk mewujudkan visi 'Generasi Sehat Masa Depan Hebat'. Kami mengapresiasi upaya Puskesmas Jampangkulon dan berharap kegiatan serupa dapat terus diselenggarakan di wilayah lain, " kata Boyke.
Antusiasme warga menjadi indikator keberhasilan kolaborasi ini dalam mengedukasi dan melayani kesehatan masyarakat secara efektif. Kegiatan ini juga sejalan dengan program nasional pencegahan DM yang dikelola oleh Kementerian Kesehatan dan BPJS Kesehatan, yang menargetkan pengurangan prevalensi penyakit hingga 21, 3 juta kasus pada tahun 2030.


















































