PUNCAK - Di tengah keheningan pegunungan Papua yang diselimuti kabut pagi, sebuah gelombang kepedulian menyapu Kampung Sinak, Distrik Sinak, Kabupaten Puncak. Para prajurit pemberani dari Satgas Yonif 142/Ksatria Jaya Pos Sinak Modern tak hanya menjaga perbatasan, namun juga merajut tali kemanusiaan dengan menawarkan layanan kesehatan gratis kepada warga. Kegiatan yang penuh kehangatan ini berlangsung di halaman Pos Sinak Modern pada Sabtu (8/11/2025), disambut riuh rendah dan antusias oleh masyarakat dari berbagai penjuru kampung.
Dengan peralatan medis yang mungkin sederhana namun sarat makna, para ksatria penjaga negara ini dengan tulus memberikan sentuhan penyembuhan. Mulai dari pemeriksaan vital sign, perawatan luka yang membutuhkan sentuhan lembut, hingga distribusi obat-obatan dan sesi konsultasi kesehatan yang mendalam, semuanya dilakukan dengan senyum dan empati.
“Kami datang bukan sekadar sebagai benteng pertahanan, tetapi lebih dari itu, kami ingin menjadi bagian tak terpisahkan dari keluarga besar masyarakat Papua. Melalui inisiatif kesehatan ini, kami berupaya meringankan beban dan kesulitan yang dihadapi saudara-saudara kita di bidang kesehatan, ” ujar Kapten Inf Sahrul Rozi, Komandan Pos Sinak Modern, dengan nada penuh ketulusan di sela kesibukan acara.
Kapten Sahrul menambahkan bahwa pelayanan kesehatan merupakan salah satu pilar utama dalam program pembinaan teritorial yang dijalankan oleh Satgas Yonif 142/Ksatria Jaya. Tujuannya jelas, yakni untuk secara nyata berkontribusi pada peningkatan kesejahteraan masyarakat di wilayah penugasan mereka.
“Pesan terpenting yang ingin kami sampaikan adalah bahwa TNI senantiasa hadir untuk melayani, menolong, dan menjadi sahabat setia dalam setiap aspek kehidupan masyarakat di sini, ” tegasnya.
Sorot mata penuh semangat dan rasa syukur terpancar jelas dari wajah warga Sinak yang hadir. Salah satunya adalah Mama Yulince Murib (39), seorang ibu rumah tangga dari Kampung Sinak. Ia mengungkapkan betapa besar manfaat kehadiran para prajurit ini bagi kehidupan sehari-harinya.
“Kami sangat bersyukur atas bantuan bapak-bapak TNI yang mau memeriksa kesehatan kami. Akses ke puskesmas di sini sangatlah jauh, sehingga ketika ada yang sakit, seringkali kami kesulitan mendapatkan pertolongan. Terima kasih banyak, semoga Tuhan senantiasa memberkati TNI, ” tuturnya lirih, dengan mata yang sedikit berkaca-kaca menahan haru.
Suasana akrab dan penuh kekeluargaan kian terasa. Tawa, sapaan hangat, dan canda ringan berbalas antara prajurit dan warga menciptakan atmosfir positif yang menyelimuti setiap sudut area pelayanan kesehatan. Interaksi ini menegaskan bahwa batas antara aparat dan masyarakat semakin menipis, digantikan oleh ikatan kebersamaan yang kuat.
Bagi penduduk Sinak, keberadaan Satgas Yonif 142/Ksatria Jaya telah menjelma lebih dari sekadar penjaga kedaulatan negara; mereka adalah sahabat sejati yang selalu ada di kala suka maupun duka. Di sisi lain, bagi para prajurit yang bertugas, panggilan hati untuk mengabdi dan memberikan yang terbaik bagi sesama menjadi motivasi utama mereka di tanah Papua, melampaui sekadar tugas negara.
“Senyum bahagia dari warga adalah kebahagiaan terbesar kami. Selama denyut kehidupan masih bersemi di tanah Papua, Satgas Ksatria Jaya akan terus teguh hadir untuk mengabdi kepada rakyat, ” pungkas Kapten Sahrul, menutup pernyataannya dengan penuh makna dan dedikasi. (jurnalis.id)


















































