Pastoor TNI: Sentuhan Hati Prajurit untuk Kesehatan Warga Papua

4 hours ago 2

PUNCAK - Di tengah bentangan alam pegunungan Papua yang menantang, sebuah inisiatif kemanusiaan lahir dari hati para prajurit TNI. Satgas Pamtas RI-PNG Yonif 732/Banau Pos Julukoma, Kampung Julukoma, Kabupaten Puncak, Papua Tengah, tidak hanya hadir sebagai penjaga keamanan, namun juga sebagai garda terdepan kesehatan masyarakat melalui program revolusioner bernama “Pastoor” (Pelayanan Kesehatan Door-to-Door). Program ini secara proaktif mendatangi warga yang paling membutuhkan, memastikan tak ada satu pun yang terlewat dalam jangkauan pelayanan kesehatan.

Dipimpin langsung oleh Serda Gailea, tim medis satgas ini mendatangi rumah-rumah warga, terutama mereka yang memiliki keterbatasan mobilitas seperti para lansia, balita yang rentan sakit, serta masyarakat yang sedang terbaring lemah. Pemeriksaan kesehatan dasar seperti cek tekanan darah dan kadar gula darah dilakukan dengan teliti, disusul pemberian obat-obatan ringan dan edukasi kesehatan yang disampaikan dengan penuh kesabaran dan kehangatan.

“Program Pastoor lahir dari keprihatinan kami. Banyak warga yang ingin berobat tapi kesulitan karena jarak dan kondisi medan. Jadi kami putuskan, kalau masyarakat tak bisa datang ke pos, maka TNI yang akan datang kepada mereka, ” ujar Danpos Julukoma, Lettu Inf Dismas, Jumat (7/11/2025).

Lettu Dismas menegaskan bahwa peran TNI di Papua jauh melampaui tugas menjaga perbatasan negara. Kehadiran prajurit harus memberikan dampak positif yang nyata bagi kesejahteraan warga. “Kami ingin keberadaan TNI benar-benar dirasakan, tidak hanya lewat senjata, tapi lewat sentuhan kemanusiaan, ” tegasnya.

Senyum haru tak terbendung terpancar dari wajah Mama Tinus, seorang lansia yang telah lama berjuang melawan nyeri sendi. Ia mengaku tak pernah menyangka akan menerima perhatian medis langsung di kediamannya. “Saya sudah tua, jalan susah. Tidak sangka ada tentara datang baik-baik, periksa saya di rumah. Ini berkat dari Tuhan. Terima kasih bapak Danpos, terima kasih bapak-bapak TNI, ” tuturnya dengan mata berkaca-kaca.

Sementara itu, Mama Helena Wenda, seorang ibu muda yang tengah merawat balitanya yang sakit, tak bisa menyembunyikan rasa syukurnya. “Anak saya batuk pilek beberapa hari. Biasanya susah mau ke puskesmas karena jauh dan ongkos besar. Sekarang bapak TNI datang sendiri, kasih obat dan periksa anak saya. Saya senang sekali, ini pelayanan yang benar-benar menyentuh kami, ” ungkapnya penuh kelegaan.

Apresiasi mendalam juga datang dari tokoh masyarakat setempat, Bapak Yulianus Murib. Ia melihat program “Pastoor” sebagai bukti nyata perubahan positif yang dibawa oleh TNI di Julukoma. “TNI sekarang bukan hanya jaga keamanan, tapi juga jaga kesehatan dan kehidupan kami. Warga merasa diperhatikan. Kegiatan Pastoor ini luar biasa, semoga bisa terus berlanjut, ” ucapnya dengan bangga.

Melalui setiap langkah kecil namun penuh makna dari program “Pastoor” ini, Satgas Yonif 732/Banau terus menorehkan kisah pengabdian yang menyentuh hati. Mereka membuktikan bahwa semangat kebangsaan dan kemanunggalan TNI dengan rakyat tumbuh subur dari setiap rumah di tanah Papua, menanamkan kepercayaan, harapan, dan cinta.

“Bagi kami, setiap senyum warga adalah keberhasilan. Program ini akan terus kami lanjutkan agar kehadiran TNI selalu membawa harapan dan kehidupan, ” tutup Lettu Inf Dismas dengan mantap, memancarkan optimisme akan masa depan kesehatan yang lebih baik bagi masyarakat Papua.

(jurnalis.id)

Read Entire Article
Pembukuan | Seminar | Prestasi | |