Satgas Yonif 732/Banau Jemput Bola Kesehatan Warga Perbatasan, 'Pastoor' Jadi Berkat di Kampung Wangbe

3 weeks ago 14

WANGBE - Di tengah keterbatasan fasilitas kesehatan di daerah pelosok perbatasan, prajurit Satgas Pamtas RI-PNG Yonif 732/Banau Pos Wangbe menghadirkan layanan medis dengan cara berbeda. Melalui program “Pastoor” (Pelayanan Kesehatan Door to Door), tenaga medis Satgas bergerak langsung menyambangi rumah-rumah warga di Kampung Wangbe, Distrik Wangbe, Selasa (26/8/2025).

Program ini dipimpin oleh Lettu Ckm Febri, tenaga medis Satgas yang bersama timnya tidak menunggu pasien datang ke pos kesehatan, melainkan aktif mendatangi masyarakat. Langkah ini terutama ditujukan bagi kelompok rentan: orang tua, anak-anak, hingga penyandang disabilitas yang sulit menjangkau fasilitas kesehatan.

Dalam kunjungan tersebut, tim medis memberikan berbagai layanan seperti pemeriksaan kesehatan umum, pengukuran tekanan darah, pemberian obat-obatan ringan secara gratis, hingga konseling kesehatan. Pendekatan ini diharapkan tidak hanya menyelesaikan masalah kesehatan sementara, tetapi juga mendorong warga untuk lebih peduli terhadap pola hidup sehat.

Kapten Inf Rendra Akbar, Wadansatgas sekaligus perwira tertua di Pos Wangbe, menjelaskan bahwa program Pastoor merupakan ujung tombak pelayanan kesehatan Satgas.

“Program Pastoor ini adalah bukti nyata kehadiran kami di tengah masyarakat. Dengan layanan medis yang mobile, kami bisa menjangkau warga lebih cepat sekaligus mendeteksi dini masalah kesehatan mereka. Ini sejalan dengan perintah Komandan Satgas agar TNI hadir langsung di lapangan, memberi manfaat nyata, ” tegasnya.

Kehadiran tim medis Satgas membawa kebahagiaan tersendiri bagi warga Kampung Wangbe. Mama Rinte, seorang lansia yang rumahnya didatangi tim kesehatan, tidak bisa menyembunyikan rasa syukurnya.

“Saya sudah tua, jalannya susah. Terima kasih Tuhan, kirim bapak-bapak TNI yang baik ini datang ke rumah, periksa tensi saya dan kasih obat. Sungguh berkat untuk kami di sini, ” ujarnya dengan mata berkaca-kaca.

Program Pastoor menjadi bukti bagaimana prajurit TNI tidak hanya berperan sebagai penjaga perbatasan, tetapi juga hadir sebagai sahabat dan penolong masyarakat. Di wilayah yang akses kesehatannya masih sangat terbatas, inovasi layanan door to door ini menjadi oase yang menyejukkan.

Bagi masyarakat Wangbe, kunjungan medis ini bukan sekadar pelayanan kesehatan, melainkan wujud kepedulian yang menguatkan rasa aman, nyaman, dan persaudaraan. Di balik seragam loreng, prajurit Satgas memperlihatkan wajah humanis TNI: melayani dengan hati, hadir membawa harapan, dan menjadi sahabat setia warga di tapal batas negeri.

(PenSatgas Yonif 732/Banau)

Read Entire Article
Pembukuan | Seminar | Prestasi | |