PUNCAK - Di tengah tugas menjaga keamanan di wilayah rawan konflik, Satgas Yonif 700/WYC tak hanya berperan sebagai pelindung, tetapi juga menjadi harapan bagi masyarakat. Salah satu kisah haru terjadi di Pos Titik Kuat Kotis, Ilaga, Kabupaten Puncak, ketika seorang siswi SMP, Siferia (13), diselamatkan dari cengkeraman malaria oleh prajurit TNI pada Selasa (25/03/2025).
Siang itu, seorang ibu datang tergopoh-gopoh, wajahnya dipenuhi kecemasan, membopong putrinya yang lemas dan pucat. Tanpa ragu, Letda Ckm Oza. S, dokter Satgas, bersama Serda Fiqih, segera melakukan pemeriksaan.
"Saat diperiksa, suhu tubuh Siferia sangat tinggi. Kami langsung memberikan perawatan medis dan obat-obatan untuk meredakan demamnya serta melawan malaria, " ujar Letda Ckm Oza.
Kesembuhan yang Menghadirkan Senyum Haru
Berkat penanganan cepat, kondisi Siferia berangsur membaik. Wajah ibunya yang semula dipenuhi kecemasan berubah menjadi senyum penuh syukur.
"Terima kasih banyak, Bapak TNI. Jika bukan karena kalian, saya tidak tahu harus berbuat apa, " ujar sang ibu dengan suara bergetar menahan haru.
Sementara itu, Pangkoops Habema Mayjen TNI Lucky Avianto menegaskan bahwa prajurit di lapangan bukan hanya bertugas menjaga keamanan, tetapi juga menjadi bagian dari masyarakat dan memastikan kesejahteraan mereka.
"Kesehatan warga adalah prioritas kami. Kami ingin mereka tahu bahwa TNI selalu ada untuk membantu, bukan hanya dalam pengamanan, tetapi juga dalam kehidupan sehari-hari, " tegas Pangkoops Habema.
TNI: Bukan Sekadar Pelindung, Tetapi Keluarga
Di tengah minimnya fasilitas kesehatan di pedalaman Papua, kehadiran prajurit TNI dengan keahlian medis menjadi oase harapan bagi masyarakat. Aksi kemanusiaan ini kembali membuktikan bahwa di balik seragam loreng, tersimpan hati yang penuh kepedulian dan kasih sayang.
Dengan dedikasi seperti ini, TNI tidak hanya menjaga batas wilayah, tetapi juga menjaga nyawa dan harapan rakyat Indonesia.
Autentikasi:
Dansatgas Media HABEMA, Letkol Inf Iwan Dwi Prihartono
