PAPUA - Di tengah sunyinya Pegunungan Papua, harapan datang dari Pos Sinak Bandara. Satgas Yonif 700 hadir bukan hanya sebagai penjaga keamanan, tetapi juga sebagai penyelamat bagi warga Gigobak yang kesulitan mendapatkan layanan kesehatan.
Minggu (30/03/2025), warga berbondong-bondong menuju pos, membawa harapan dan luka yang selama ini mereka tahan. Akses kesehatan yang sulit membuat mereka harus menempuh perjalanan jauh hanya untuk mendapatkan obat. Namun, kali ini, pengobatan datang lebih dekat—langsung dari tangan prajurit TNI yang sigap melayani mereka dengan penuh kepedulian.
Dipimpin Lettu Inf Karel, tim kesehatan TNI memberikan pemeriksaan, pengobatan, serta obat-obatan secara gratis. Bagi sebagian warga, ini bukan sekadar layanan medis, tetapi juga penyelamat kehidupan.
"Kami di sini bukan hanya sebagai prajurit, tetapi juga sebagai saudara. Kami ingin membantu, memastikan bahwa setiap warga mendapatkan pengobatan yang layak, " ujar Lettu Inf Karel, matanya berbinar melihat wajah-wajah penuh harap di depannya.
Ketulusan yang Menggetarkan Hati
Momen haru pecah saat seorang ibu menggenggam erat tangan prajurit TNI setelah anaknya menerima obat yang selama ini sulit didapat. Seorang lansia yang tertatih berjalan akhirnya bisa merasakan perawatan medis yang diberikan dengan penuh kasih.
"Terima kasih, Bapak TNI. Kalian seperti malaikat bagi kami, " ucapnya lirih dengan mata berkaca-kaca.
Di tengah medan tugas yang berat, para prajurit tetap menunjukkan wajah humanis TNI. Pangkoops Habema, Mayjen TNI Lucky Avianto, memberikan apresiasi atas dedikasi prajuritnya.
"Mereka bukan hanya pejuang di medan tugas, tetapi juga pahlawan kemanusiaan. Kehadiran mereka membawa harapan bagi masyarakat yang selama ini terisolasi dari layanan kesehatan."
Kegiatan ini menjadi bukti bahwa TNI tak hanya menjaga kedaulatan, tetapi juga hadir sebagai pengayom masyarakat. Dengan semangat pengabdian, mereka merajut kembali harapan, menjembatani keterbatasan, dan membawa masa depan yang lebih baik bagi warga Gigobak.
Autentikasi:
Dansatgas Media HABEMA, Letkol Inf Iwan Dwi Prihartono