TEMANGGUNG – Upaya meningkatkan kualitas generasi muda melalui pemenuhan gizi semakin nyata di Kabupaten Temanggung. Pada Rabu (20/08/2025), program Makan Bergizi Gratis (MBG) resmi dimulai dengan ditandai penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Karangwuni dan para penerima manfaat. Acara berlangsung di Balai Gizi Nusantara (BGN) Dusun Mlobo, Desa Karangwuni, Kecamatan Pringsurat, Kabupaten Temanggung.
Hadir dalam acara tersebut Komandan Kodim 0706/Temanggung, Letkol Inf Hermawan A.N., M.Han., jajaran pemerintah daerah, anggota BGN, serta perwakilan dari sekolah-sekolah penerima manfaat. Penandatanganan MoU dilakukan secara serentak dan disaksikan bersama-sama, menjadi simbol kuat kolaborasi berbagai pihak untuk memastikan anak-anak mendapatkan asupan gizi yang layak.
Dalam keterangannya kepada media, Dandim Letkol Inf Hermawan menyampaikan apresiasi tinggi atas langkah strategis ini. Menurutnya, program MBG merupakan bentuk perhatian serius terhadap generasi penerus bangsa, khususnya para pelajar di Temanggung.
“Program ini sangat strategis dan langsung menyentuh masyarakat, terutama adik-adik kita di sekolah. Ini adalah perhatian luar biasa terhadap generasi muda. Harapan kami semua pihak mendukung agar program ini berjalan lancar, ” tegas Dandim.
Ia juga menyoroti bahwa Temanggung termasuk daerah yang progresif dalam pelaksanaan MBG. Dari total 55 dapur yang direncanakan beroperasi, saat ini sudah ada 16 dapur yang aktif. Jumlah ini menunjukkan perkembangan signifikan dibanding daerah lain di Jawa Tengah.
Lebih lanjut, Dandim mengingatkan pentingnya pengawasan kualitas. “Kita belajar dari pengalaman di tempat lain, pernah ada isu makanan yang tidak sesuai standar. Harapan saya di Temanggung, hal itu tidak terulang lagi. Semua pihak harus bekerja sama memberi masukan dan mendampingi dapur operasional agar hasilnya benar-benar bermanfaat, ” ujarnya.
Tak hanya soal pemenuhan gizi, program ini juga membawa dampak luas. Menurut Dandim, keberadaan dapur MBG membuka peluang lapangan kerja dengan melibatkan masyarakat lokal. Hal itu sejalan dengan upaya meningkatkan perekonomian desa.
“Dari sisi ekonomi, program ini jelas membantu. Kalau dulu anak-anak diberi uang jajan sepuluh ribu rupiah, seringkali habis bahkan kurang. Dengan adanya MBG, biaya operasional keluarga lebih ringan, anak bisa belajar menabung, dan orang tua lebih terbantu dalam mendukung kegiatan belajar mengajar, ” imbuhnya.
Sementara itu, Kepala Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi Karangwuni, Dian Nurvitadewi, S.Gz., menjelaskan bahwa program ini akan menyasar ribuan pelajar di berbagai sekolah.
“Untuk penerima manfaat, ada total 3.878 anak yang tersebar di 42 sekolah. Wilayah yang tercakup meliputi Desa Karangwuni, Kopen, Pagergunung, Lorok, dan Goa. Paling lambat, awal September program ini sudah berjalan penuh, ” jelas Dian.
Dengan hadirnya program Makan Bergizi Gratis, diharapkan bukan hanya masalah gizi dan stunting yang dapat ditekan, tetapi juga tercipta generasi muda yang lebih sehat, cerdas, dan siap bersaing. Dukungan penuh dari pemerintah, TNI, masyarakat, serta para pendidik menjadi kunci agar program ini benar-benar memberi dampak nyata bagi Kabupaten Temanggung.
Acara penandatanganan MoU ini sekaligus menjadi momentum penting: Temanggung menegaskan diri sebagai salah satu daerah yang paling cepat dan serius dalam menjalankan program strategis nasional di bidang pemenuhan gizi.
(Pendim 0706/Temenggung)