PANGKEP SULSEL– Tanaman obat herbal kumis kucing (Orthosiphon aristatus) semakin mendapat perhatian luas karena khasiatnya yang terbukti mampu membantu menjaga kesehatan tubuh. Tanaman yang tumbuh subur di berbagai Wilayah di Kabupaten Pangkajene Kepulauan Provinsi Sulawesi Selatan,
Kini perlu diintip untuk diproduksi secara modern menjadi berbagai produk herbal bernilai jual tinggi, masyarakat sebelumnya mengenal kumis kucing.sebagai obat tradisional untuk mengatasi masalah kencing batu, asam urat, dan tekanan darah tinggi. Kini kita harus berpikir bahwa dengan sentuhan teknologi, tanaman tersebut bisa hadir dalam bentuk teh celup, kapsul ekstrak, hingga minuman serbuk instan yang lebih praktis dikonsumsi.
“Potensi kumis kucing ini luar biasa. Selain mudah dibudidayakan, manfaat kesehatannya sudah diakui secara luas. Jika diolah dengan baik, bisa menjadi produk unggulan lokal yang punya daya saing nasional, ”
Pengolahan kumis kucing dilakukan secara sederhana namun tetap memperhatikan mutu. Daun dipetik dari tanaman berusia 2–3 bulan, kemudian dicuci dan dikeringkan dengan cara diangin-anginkan agar kandungan senyawa aktifnya tetap terjaga. Setelah kering, daun digiling halus dan diolah sesuai bentuk produk yang diinginkan.
Produk herbal dari kumis kucing ini tidak hanya dipasarkan di pasar tradisional, tetapi juga harus mulai merambah ke toko modern hingga penjualan online. Peminatnya cukup besar, terutama kalangan masyarakat yang mengutamakan gaya hidup sehat berbasis bahan alami.
Selain meningkatkan kesehatan, pengembangan produk kumis kucing juga bisa membawa dampak positif pada perekonomian masyarakat. Petani lokal Pangkep tentu mendapat peluang usaha baru, sementara industri rumahan memiliki produk yang bisa dikembangkan menjadi komoditas bernilai ekspor.
Kita perlu mendorong pengembangan tanaman obat keluarga (TOGA), termasuk kumis kucing. Melalui program pemberdayaan, masyarakat diajak menanam dan mengolah tanaman herbal sehingga memiliki nilai tambah ekonomi.
Dengan tren gaya hidup sehat yang terus meningkat, kumis kucing diprediksi akan semakin diminati. Daerah kita di Pangkep ini yang kaya akan keanekaragaman hayati, punya peluang besar menjadikan produk herbal sebagai andalan baru dalam dunia kesehatan
“Kalau dulu kumis kucing hanya direbus jadi jamu, sekarang sudah bisa dinikmati dalam kemasan modern. Ini tentu bisa jadi bukti bahwa kearifan lokal bisa berkembang menjadi produk unggulan"
Kumis kucing (Orthosiphon aristatus) adalah salah satu tanaman obat herbal populer di Indonesia. Tanaman ini mudah dibudidayakan dan memiliki nilai ekonomi karena bisa diproduksi menjadi berbagai bentuk produk herbal.
Berikut penjelasannya:
1. Kandungan Aktif
Daun kumis kucing mengandung saponin, flavonoid, polifenol, dan sinensetin yang berfungsi sebagai antioksidan, antiinflamasi, dan diuretik alami (pelancar kencing).
2. Manfaat Utama
Melancarkan buang air kecil (diuretik).
Membantu mengatasi batu ginjal.
Menurunkan kadar asam urat.
Mengurangi gejala hipertensi ringan.
Antioksidan untuk daya tahan tubuh.
3. Bentuk Produk Herbal yang Bisa Diproduksi
Teh herbal: Daun dikeringkan, kemudian dikemas dalam bentuk teh celup.
Serbuk instan: Bubuk kering yang bisa diseduh langsung.
Kapsul ekstrak: Ekstraksi daun, lalu dikemas menjadi kapsul.
Obat cair/jamu: Ramuan segar atau ekstrak cair botolan
Sabun atau salep herbal (kombinasi dengan tanaman lain) untuk perawatan kulit
4. Proses Produksi Sederhana
1. Budidaya: Tanam kumis kucing di lahan terbuka, panen daun umur 2–3 bulan
2. Pengolahan: Daun dipetik, dicuci, kemudian dikeringkan (hindari sinar matahari langsung, lebih baik diangin-anginkan)
3. Penggilingan: Setelah kering, daun digiling menjadi serbuk
4. Pengemasan: Dikemas sesuai bentuk produk (teh celup, serbuk instan, kapsul).
5. Standarisasi: Jika ingin dipasarkan luas, perlu uji laboratorium dan izin edar (BPOM / PIRT)
5. Peluang Bisnis
Produk herbal dari kumis kucing sangat diminati, terutama segmen pasar sehat, penderita asam urat, hipertensi, dan pecinta teh herbal.
Pangkep 22 Agustus 2025
Herman Djide
Ketua Dewan Pimpinan Daerah ( DPD) Jurnalis Nasional Indonesia ( JNI ) Cabang Kabupaten Pangkajene Kepulauan Provinsi Sulawesi Selatan