Dinkes Depok Bakal Cek Kesehatan Sejumlah Anak Kena ISPA Imbas Debu Tanah

3 hours ago 3
Jakarta -

Pemerintah Kota Depok akan mengirim Dinas Kesehatan (Dinkes) untuk mengecek sejumlah anak yang kena infeksi saluran pernafasan akut (ISPA) di Curug, Bojongsari. Pengecekan kesehatan akan dilakukan Senin pekan depan.

"Iya nanti Pemkot akan mengirim tim dinas kesehatan ke sekolah dan dinas pendidikan untuk melakukan pengecekan. Nanti Senin ada info lagi, bisa langsung ditanyakan juga nanti ke Dinas Pendidikan," kata Wakil Wali Kota Depok Chandra Rahmansyah kepada wartawan di Bojongsari, Depok, Sabtu (22/11/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain itu, Chandra juga memastikan akan memanggil pihak pengembang perumahan karena diduga debu tersebut berasal dari tanah lapang yang akan dijadikan perumahan di wilayah tersebut.

"Kemudian nanti kami akan panggil pengembangan perumahan yang memang diduga menjadi penyebab debu yang mencemari udara di wilayah sekitar tersebut," ungkap Chandra.

Chandra mengungkapkan pemanggilan akan dilakukan pekan depan. Dia mengatakan pihak pengembang akan ditanyakan perihal munculnya debu yang membuat sejumlah siswa mengalami ISPA.

"Nah, mungkin minggu depan ini sudah akan kami lakukan pemanggilan untuk pihak-pihak yang diduga menjadi penyebab debu tersebut," ujar Chandra.

Sejumlah Anak Kena ISPA

Seperti diketahui, sejumlah anak di wilayah Curug, Bojongsari, Kota Depok, mengalami infeksi saluran pernafasan akut (ISPA). Penyebab ISPA diduga berasal dari debu tanah lapang untuk perumahan yang berterbangan akibat angin kencang.

Salah seorang warga, Siti, menjelaskan ISPA yang dialami sejumlah anak ini disebabkan dari debu serta tanah sebuah lapangan yang akan dibangun perumahan. Dia mengatakan tanah lapang itu memiliki ukuran yang luas dan tidak ada penghalang atau pembatas ke kawasan jalan.

"Memang beberapa ada yang kena ISPA. Itu debu tanah dari lahan yang mau dijadiin perumahan. Iya anak sekolah dekat situ yang beberapa kena, setelah itu diminta buat pake masker semua," kata Siti saat dijumpai detikcom di sekitar lokasi, Sabtu (22/11).

Siti menyebut tanah lapang itu telah tergali dalam sehingga ketika angin kencang datang, tanah dan debu itu pun terangkat ke atas hingga ke jalan. Ia mengatakan saat hujan, kondisi normal debu tak berterbangan.

"Itu yang pas kemarin angin kencang, pohon pada roboh, nah itu naik tanah-tanahnya ke jalan, kebawa angin. Kalo anginnya kencang banget, naik dia tanah-tanahnya sampe ke jalan, kalo biasa mah nggak, apalagi kalo hujan, udah anteng tanahnya ngendep basah," ujar Siti.

Dia pun menjelaskan pasca debu dan tanah tersebut mengganggu aktivitas jalan, muncul sejumlah mobil yang melakukan penyiraman. Tanah juga mulai ditanami pepohonan.

"Sekarang sih hampir setiap hari lah ada mobil yang nyemprotin air ke lahannya supaya tanahnya nggak terbang-terbangan. Terus tanahnya juga mulai ditanemin beberapa pohonan," ujarnya.

Warga lainnya, Jamal menjelaskan hal yang serupa. Debu dan tanah di kawasan tersebut, kataya sampai, masuk ke area sekolah tempat anak-anak belajar.

"Iya yang saya liat sih sekarang pada pake masker, mulai awal dateng sampai pulang," ungkap Jamal.

Anak Sekolah Pakai Masker

Selain itu, sebuah video juga memperlihatkan para siswa sekolah dasar (SD) di Depok mengenakan masker saat kegiatan belajar-mengajar. Mereka mengenakan masker dan mengeluh udara di sana kotor.

Dari video viral dilihat detikcom, Jumat (21/11/2025), siswa dalam satu kelas kompak menyampaikan mereka terganggu udara kotor di sana hingga meminta bantuan Gubernur Jawa Barat (Jabar) Dedi Mulyadi dan Wali Kota Depok Supian Suri untuk mengatasi polusi tersebut. Mereka mengaku mengalami sesak napas saat belajar.

"Pak KDM, Pak Wali Kota, Saya mau minta tolong. Sekolah kami jadi kotor dan napas kami terganggu. Kami sesak napas dan belajar jadi terganggu," ujar seluruh siswa dalam video tersebut.

(dek/dek)


Read Entire Article
Pembukuan | Seminar | Prestasi | |