PUI Apresiasi Presiden-Kapolri Musnahkan 214 Ton Narkoba: Bukti Negara Hadir

4 days ago 5

Jakarta -

Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Persatuan Ummat Islam (DPP PUI), Raizal Arifin, mengapresiasi Presiden Prabowo Subianto dan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo atas pemusnahan barang bukti narkoba 214,84 ton. Raizal mengatakan pemusnahan ratusan ton narkoba senilai Rp 29,37 triliun itu merupakan langkah nyata pemerintah memberantas narkoba.

"Ini bukan sekadar angka statistik, tapi bukti nyata komitmen negara memerangi musuh bersama bangsa: narkoba," ujar Raizal kepada wartawan, Kamis (30/10/2025).

Dia menilai pemusnahan narkoba dalam jumlah yang banyak itu bukan hanya berhasil menggagalkan peredaran narkoba, tetapi juga menyelamatkan jutaan generasi muda dari ancaman kecanduan dan kehancuran masa depan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Nilai Rp 29,37 triliun menunjukkan betapa besar daya rusak yang berhasil dicegah. Ini penyelamatan besar bagi generasi bangsa," ujar Raizal.

Menurut Raizal, keberhasilan pengungkapan kasus yang dilakukan Polri itu juga menjadi pukulan finansial telak bagi sindikat narkoba internasional.

"Dengan dimusnahkannya barang bukti sebesar itu, rantai keuntungan haram berhasil diputus," tegasnya.

Dia mengingatkan bahwa keberhasilan aparat seharusnya juga menjadi alarm kewaspadaan nasional. Menurutnya, pengungkapan 214 ton kg itu kemungkinan hanya sebagian kecil dari total yang berupaya masuk ke Indonesia.

"Ini fenomena gunung es. Ancaman narkoba di Indonesia masih sangat masif. Kita masih menjadi pasar yang menggiurkan bagi jaringan internasional," ujar Raizal.

Raizal menegaskan sinergi antarlembaga menjadi kunci keberhasilan pemberantasan narkoba. Ia menyerukan agar kerja keras ini tidak berhenti pada penindakan, tetapi juga diperkuat dengan langkah pencegahan dan rehabilitasi.

"Pemberantasan narkoba harus menyeluruh, dari penindakan, edukasi, hingga rehabilitasi korban penyalahgunaan. Semua pihak harus terlibat," ujar Raizal.

Terakhir, Raizal menilai tindakan tegas Presiden dan Kapolri dalam memimpin langsung pemusnahan narkoba memberikan pesan kuat bahwa negara tidak akan kalah dan tidak memberi ruang bagi para bandar.

"Langkah ini menunjukkan negara hadir dan tidak akan memberi ampun bagi pengedar narkoba. Mari jadikan momentum ini untuk memperkuat perang total melawan narkoba," tutur Raizal.

Polri sebelumnya memusnahkan barang bukti narkoba dari berbagai jenis seberat 214,84 ton. Jika dikonversi ke rupiah, ratusan ribu kilogram (kg) narkoba itu nilainya lebih dari Rp 29 triliun.

"Total nilai konversi setara dengan Rp 29,37 triliun dan menyelamatkan kurang lebih 629,93 juta jiwa dari potensi penyalahgunaan narkoba," kata Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo di Lapangan Bhayangkara, Jakarta, Rabu (29/10).

Kapolri mengatakan pemusnahan barang bukti narkoba ini dalam rangka mendukung pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming dalam memberantas narkoba di Indonesia. Dia mengatakan pemusnahan narkoba ini menjadi wujud dukungan Asta Cita Presiden Prabowo Subianto.

"Upaya pemberantasan narkoba merupakan tindak lanjut dari Misi Asta Cita Bapak Presiden RI yang juga ditegaskan melalui sasaran prioritas ke-4 pada Program Pemerintah, yaitu 'pencegahan dan pemberantasan narkoba'," kata Kapolri.

Dalam kurun waktu setahun pemerintahan Prabowo-Gibran, Polri telah mengungkap 49.306 kasus narkoba yang melibatkan 65.572 tersangka. Polri juga menyita berbagai jenis narkoba dengan berat total 214,84 ton.

Total barang bukti narkoba yang sudah dimusnahkan seberat 212,7 ton. Sisa barang bukti yang akan dimusnahkan oleh Presiden Prabowo sebanyak 2,1 ton.

Barang bukti narkoba seberat total 214,84 ton yang dimusnahkan terdiri atas 186,7 ton ganja, 9,2 ton sabu, 1,9 ton tembakau Gorilla, 2,1 juta butir ekstasi, 13,1 juta butir obat keras, 27,9 kg ketamin, 34,5 kg kokain, 6,8 kg heroin, 5,5 kg tetrahidrokanabinol (THC), 18 liter etomidate, 132,9 kg hashish, 1,4 juta butir Happy Five, dan 39,7 kg Happy Water.

(knv/fjp)

Read Entire Article
Pembukuan | Seminar | Prestasi | |