Mendukbangga Tegaskan Kampung KB Harus Berfungsi Nyata di Masyarakat

3 hours ago 4

Jakarta -

Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Kepala BKKBN, Wihaji menegaskan pentingnya fungsi nyata Kampung Keluarga Berkualitas (Kampung KB) saat meninjau Kampung KB Melati di Desa Caringin, Garut, Senin (10/11).

Ia menekankan agar program tersebut tidak sekadar simbolik, melainkan benar-benar menjadi pusat integrasi pembangunan keluarga dan pemberdayaan masyarakat.

Dalam kunjungannya ke Pesantren Bairrul Walidaeni, yang juga menjadi lokasi Kampung KB Melati, Wihaji berdialog dengan warga Desa Caringin. Ia menegaskan Kampung KB harus berfungsi nyata sebagai pusat integrasi program pembangunan keluarga dan pemberdayaan masyarakat, bukan sekadar simbol administratif.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kita punya program Kampung KB, yaitu Kampung Keluarga Berkualitas. Semangatnya adalah memastikan di kampung tersebut ada integrasi program, supaya misalnya tidak stunting, ada pengasuhan anak, serta berbagai kegiatan lain yang tujuannya mewujudkan keluarga yang sehat dan mandiri," ujar Wihaji dalam keterangan tertulis, Selasa (11/11/2025).

Ia menambahkan, pihaknya ingin memastikan program Kampung KB di berbagai daerah berjalan sesuai tujuan dan tidak sekadar menjadi label tanpa makna. Untuk itu, ia turun langsung ke lapangan guna meninjau pelaksanaan serta menyerap masukan dari masyarakat dan tokoh setempat.

Wihaji menyampaikan pihaknya ingin menerapkan pendekatan baru agar Kampung KB tidak hanya berkembang secara jumlah, tetapi juga berjalan efektif. Ia menegaskan pentingnya turun langsung ke lapangan untuk memastikan pelaksanaan program, termasuk berdialog dengan lurah dan tokoh pesantren.

"Ada beberapa program yang memang saling mendukung, termasuk pengembangan sumber daya manusia," katanya.

Ia turut menyoroti peran pondok pesantren dan lembaga masyarakat dalam memperkuat sinergi program. Di Desa Caringin, Kampung KB Melati dikembangkan atas inisiatif tokoh pesantren dan pemerintah desa, didukung berbagai pihak termasuk integrasi dengan Koperasi Merah Putih.

Ia menekankan pendekatan integratif sangat penting agar pembangunan keluarga tidak berlangsung secara sektoral.

Menurutnya, Kampung KB harus menjadi Kampung Keluarga Berkualitas yang menyatu dan saling mendukung, dengan semangat meningkatkan kualitas SDM, membangun kemandirian, serta menciptakan kebahagiaan dan ketenteraman di tengah masyarakat.

Saat meninjau lokasi, Wihaji berdialog dengan calon pengantin, orang tua balita, dan pelajar. Ia menekankan pentingnya pembangunan berkelanjutan sejak dini untuk menghadapi tantangan bonus demografi.

"Kita ingin memastikan setiap tahap kehidupan, mulai dari calon pengantin, balita, pelajar hingga mahasiswa, semua siap menghadapi tantangan masa depan. Itu juga menjadi pesan Presiden kepada saya: pentingnya menjaga stabilitas demografi," ujarnya.

Kegiatan ditutup dengan ramah tamah bersama tokoh masyarakat dan pengasuh pesantren. Wihaji berharap Kampung KB Melati bisa menjadi contoh konkret sinergi antara pemerintah, pesantren, dan masyarakat dalam membangun keluarga yang berkualitas dan berdaya saing.

(ega/ega)

Read Entire Article
Pembukuan | Seminar | Prestasi | |