Lihat Anak Stunting di Depan Mata Jadi Alasan Prabowo Bikin Program MBG

4 hours ago 1
Jakarta -

Presiden Prabowo Subianto membeberkan alasan dirinya menggagas program makan bergizi gratis (MBG) yang saat ini menjadi program unggulan di pemerintahannya. Hal itu bermula dari Prabowo yang melihat langsung anak stunting di sela kegiatan kampanye.

Hal itu diungkap Prabowo dalam sesi dialog bersama dengan Chairman and Editor in Chief Forbes, Malcolm Stevenson Jr atau Steve Forbes, di St. Regis, Jakarta, Rabu (15/10/2025). Dalam kesempatan itu, Steve meminta Prabowo untuk menjelaskan terkait program MBG.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Prabowo menjelaskan bahwa program itu digagasnya setelah melihat secara langsung pertumbuhan anak yang tidak wajar atau stunting. Prabowo mengamati anak-anak saat kampanye pemilihan presiden yang telah dilewatinya beberapa periode.

"Saya mencalonkan diri sebagai presiden, saya rasa, lima kali dalam 20-25 tahun terakhir ini. Lima kali saya mencalonkan diri, empat kali saya kalah, terakhir kali saya menang," ujar Prabowo.

"Yang ingin saya katakan adalah, selama kampanye ini, lima kali kampanye ini, saya berkeliling ke banyak daerah, ke banyak desa, dan setiap kali saya datang ke desa itu, saya melihat anak-anak kecil menyapa saya," lanjutnya.

Prabowo kaget mendapati pertumbuhan anak yang dikiranya masih berusia anak-anak, ternyata saat ditanya sudah berusia belasan tahun.

"Mereka datang, berdiri, dan melambaikan tangan. Jadi saya berbicara dengan mereka dan bertanya, berapa usia Anda? Dan saya berkali-kali terkejut," ujar Prabowo.

"Ketika saya berpikir bahwa anak laki-laki di depan saya pasti baru berusia empat tahun karena tubuhnya, dia menjawab bahwa dia berusia 10 tahun. Dan anak perempuan yang saya pikir pasti baru berusia lima tahun, dia mengatakan dia berusia 11 tahun. Dan begitu seterusnya, jadi saya terkejut," lanjutnya.

Prabowo melihat secara langsung masalah stunting dan malnutrisi pada anak yang terjadi. Prabowo lalu teringat sekolah-sekolah di luar negeri yang menyediakan makan gratis untuk siswa.

"Sekolah-sekolah di Eropa, di Inggris, di AS, mereka menyediakan makanan gratis untuk makan siang. Jadi saya berkata, dan kemudian saya membaca tentang Brasil. Jadi, saya melihat ini, pentingnya melakukan sesuatu dan kemudian saya menyadari bahwa India, pendapatan per kapita mereka lebih rendah daripada Indonesia. Namun para pemimpin mereka berani memiliki program makanan gratis untuk anak-anak," ujarnya.

Bahkan di India yang pendapatan per kapita kurang dari Indonesia mempunyai program serupa MBG. Berangkat dari situ, ia berbicara dengan tim kampanyenya untuk melaksanakan program MBG.

"Lalu saya mulai merencanakan program ini sejak 2023. Pada saat itu, ada 77 negara yang mempunyai program makan bergizi gratis. Saya pikir Indonesia harus menjadi negara ke-78 atau ke-79 yang melaksanakan program itu. Jadi, kita mulai berencana dan mengumumkan program ini sebagai program kampanye," ujarnya.

(eva/fca)


Read Entire Article
Pembukuan | Seminar | Prestasi | |