Ekonomi Jabar di Atas Nasional, Mendagri Ungkap Potensi SDM Melimpah

10 hours ago 6

Jakarta - Menteri Dalam Negeri RI (Mendagri), Muhammad Tito Karnavian mengapresiasi pertumbuhan ekonomi Provinsi Jawa Barat yang berada di atas rata-rata nasional.

Berdasarkan data yang dikantonginya, pertumbuhan ekonomi Provinsi Jabar sebesar 4,98% pada triwulan I tahun 2025 secara year-on-year (YoY), sedangkan angka pertumbuhan ekonomi nasional berada di angka 4,87%.

Tito menjelaskan Jabar merupakan salah satu provinsi yang memiliki sumber daya manusia (SDM) yang melimpah.

"Itu usia produktif di Jawa Barat 69,75 persen yang dari umur 15 sampai 64 tahun. Artinya apa? Ini potensi," ujar Tito, dalam keterangan tertulis, Rabu (16/7/2025).

Apresiasi tersebut disampaikan pada acara Silaturahmi Bersama Gubernur Jawa Barat dan Kepala Daerah se-Jawa Barat di Lembur Pakuan Sukadaya, Kabupaten Subang, Jawa Barat, Selasa (15/7). Dalam kesempatan ini, Tito menjelaskan provinsi ini memiliki jumlah penduduk terbanyak dan didominasi oleh kelompok usia produktif.

Potensi tersebut perlu dimanfaatkan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi. Terlebih, Jawa Barat juga memiliki kekayaan sumber daya alam (SDA).

Di samping itu, Tito juga menekankan pentingnya pemerintah daerah (Pemda) di Jawa Barat untuk memperhatikan realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). Sebab, realisasi APBD berperan penting dalam mendukung pertumbuhan ekonomi.

Tito menegaskan belanja pemerintah salah satunya bertujuan meningkatkan jumlah peredaran uang di masyarakat. Peredaran tersebut penting untuk memperkuat konsumsi rumah tangga yang merupakan salah satu faktor penopang pertumbuhan ekonomi.

Selain itu, belanja pemerintah juga berperan dalam menghidupkan sektor swasta yang berdampak positif terhadap ekonomi.

"Konsumsi rumah tangga itu di atas 50 persen berkontribusi terhadap angka pertumbuhan ekonomi. (Faktor lainnya) investasi, kemudian juga industri, dan lain-lain," ujar Tito.

Karena itu, Tito mengingatkan Pemda di Jabar yang realisasi belanjanya masih rendah agar terus melakukan upaya peningkatan. Ia mengimbau kepala daerah untuk secara rutin mengumpulkan organisasi perangkat daerah (OPD) guna mengetahui secara detail realisasi belanja masing-masing.

"Suruh mereka bacain sekdanya (atau) Bappeda mungkin bacain berapa belanja tiap-tiap OPD, mana yang lemot mana yang kencang ketahuan nanti untuk ngejar belanja," jelas Tito.

Dalam forum tersebut, Tito juga menyoroti berbagai tantangan yang masih dihadapi Pemda di Jabar, seperti persoalan kemiskinan ekstrem, angka pengangguran, dan stunting. Berbagai persoalan itu perlu menjadi perhatian para kepala daerah agar terus melakukan perbaikan.

Sementara itu, Gubernur Jabar Dedi Mulyadi menyampaikan ucapan terima kasih atas kehadiran Mendagri. Ia menilai forum tersebut dapat dimanfaatkan untuk berkonsultasi dalam mengatasi berbagai persoalan yang dihadapi kepala daerah.

Dedi juga mengapresiasi respons cepat Tito ketika dirinya menghubungi untuk berkoordinasi.

"Malam hari ini kita gunakan sebagai pertemuan konsultasi. Kemudian menyampaikan beberapa pokok pikiran (Tito) untuk diserap oleh para bupati, para wali kota," ujar Tito.

Sebagai informasi, forum tersebut dihadiri oleh Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat Herman Suryatman, para bupati dan wali kota se-Provinsi Jawa Barat, serta pejabat terkait lainnya. Adapun pejabat yang hadir mendampingi Tito antara lain Inspektur Jenderal (Irjen) Kemendagri Sang Made Mahendra Jaya, Staf Khusus Mendagri Bidang Politik dan Pembentukan Jaringan Apep Fajar Kurniawan, Direktur Jenderal (Dirjen) Politik dan Pemerintahan Umum (Polpum) Kemendagri Bahtiar, Dirjen Otonomi Daerah (Otda) Akmal Malik, Dirjen Bina Pembangunan Daerah (Bangda) Restuardy Daud, Pelaksana Harian (Plh) Dirjen Bina Keuangan Daerah (Keuda) Horas Maurits Panjaitan, Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) Kemendagri Benni Irwan, serta pejabat terkait lainnya. (prf/ega)

Loading...

Hoegeng Awards 2025

Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

Read Entire Article
Pembukuan | Seminar | Prestasi | |