Dari Ladang ke Puskesmas: Satgas TNI Hadirkan Harapan dan Kesejahteraan di Tanah Intan Jaya

4 days ago 11

INTAN JAYA - Saat fajar menyingsing di pegunungan Papua, kehidupan di Distrik Homeyo, Kabupaten Intan Jaya, perlahan mulai bergerak. Namun hari itu, ada yang berbeda. Di tengah hiruk-pikuk pasar kecil dan kesibukan mama-mama menjajakan hasil bumi, terlihat barisan prajurit loreng dari Satgas Yonif 113/Jaya Sakti membawa senyum, bukan senjata. Mereka datang bukan untuk berpatroli, melainkan untuk membeli memborong semua hasil tani warga. Itulah semangat "Borong Hasil Tani" (Bohati), inisiatif yang penuh makna kemanusiaan. Minggu 27 Juli 2025.

Dalam program yang digelar pada pagi yang cerah itu, prajurit TNI menyusuri kebun dan pasar lokal, memborong hasil panen seperti ubi, pisang, sayuran, dan buah-buahan dari para petani dan mama-mama Pogapa. Bukan hanya membantu meringankan beban ekonomi masyarakat, tetapi juga menjadi cara sederhana yang menyentuh hati untuk membangun kepercayaan, merajut kembali hubungan antara rakyat dan negara.

“Kami ingin mama-mama tersenyum karena hasil panennya laku. Itu kebahagiaan kami juga, ” ujar salah satu prajurit Satgas, sambil mengangkat noken berisi hasil bumi.

Di sela kegiatan ekonomi tersebut, tak jauh dari lokasi pasar, Lettu Ckm dr. Fhandeka Israr, dokter Satgas Yonif 113/Jaya Sakti, bekerja sama dengan tim kesehatan dari Yonif 754/ENK, memberikan pelayanan medis gratis kepada warga di Puskesmas Distrik Homeyo. Lansia, ibu hamil, anak-anak, hingga kepala keluarga datang satu per satu untuk diperiksa. Penyakit ringan, keluhan kelelahan, hingga pemeriksaan tekanan darah dilayani dengan hangat dan profesional.

Pelayanan kesehatan ini bukan hanya soal mengobati tubuh, tetapi juga menyentuh jiwa. Dalam wilayah yang terbatas aksesnya, kehadiran tim medis TNI menjadi oasis bagi warga yang selama ini jauh dari layanan dasar. Tak jarang terdengar ucapan syukur dan haru dari warga yang merasa diperhatikan.

“Ini bukan hanya soal membeli hasil tani atau memeriksa kesehatan. Ini tentang menjalin hubungan emosional, tentang membangun jembatan kemanusiaan di tengah keterbatasan, ” ungkap salah satu tokoh masyarakat setempat.

Komandan Satgas Yonif 113/Jaya Sakti menegaskan bahwa kegiatan ini akan terus dilakukan secara konsisten selama masa penugasan. Bagi mereka, kehadiran di tanah Papua bukan hanya untuk menjaga stabilitas keamanan, tetapi juga menebarkan kesejahteraan.

“Kami hadir sebagai representasi negara. Dan negara harus terasa nyata bagi rakyatnya, terutama di tempat-tempat yang paling jauh dan terpencil, ” tegasnya.

Dengan program Bohati dan pelayanan kesehatan yang menyentuh hati, Satgas Yonif 113/Jaya Sakti membuktikan bahwa TNI bukan sekadar kekuatan pertahanan, tetapi juga pilar kemanusiaan. Mereka tidak hanya menjaga tapal batas negeri, tetapi juga merawat denyut kehidupan masyarakat Papua.

Authentication:
Dansatgas Media HABEMA, Letkol Inf Iwan Dwi Prihartono

Read Entire Article
Pembukuan | Seminar | Prestasi | |