Dilema saat OTT Sumut hingga Bobby Nasution Siap Dipanggil KPK

5 hours ago 2
Jakarta -

KPK melakukan operasi tangkap tangan (OTT) di wilayah Sumatera Utara (Sumut). Ternyata, KPK sempat dilema saat melakukan OTT di Sumut.

Dilema yang dimaksud yakni KPK saat itu dihadapkan dengan dua pilihan. Pertama, penyidik bisa menunggu sampai proses lelang berjalan dan bisa mengamankan barang bukti uang suap lebih besar.

Lalu, kedua KPK langsung melakukan OTT agar pihak perusahaan yang dipastikan menang proses lelang tidak bisa menjalankan proyek tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Diketahui, lelang proyek pembangunan jalan ini sendiri memang sudah ditentukan pemenangnya oleh tersangka dalam kasus ini.

Pada akhirnya, KPK memilih opsi kedua, di mana OTT dilakukan lebih dulu meskipun barang bukti yang berhasil diamankan KPK terbilang kecil. Meski begitu dampaknya akan lebih besar ke masyarakat karena mencegah proyek berjalan yang bisa saja hasil pekerjaannya buruk.

"Nah tentunya Pilihan 2 inilah yang diambil walaupun Ini Uang yang ter-deliver kepada para pihak itu tidak sebesar kalau KPK mengambil opsi yang pertama," kata Plt Deputi Penindakan dan Eksekusi KPK, Asep Guntur, dalam konferensi pers di gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, Sabtu (28/6/2025).

"Pihak-pihak atau para pengusaha yang akan mendapatkan pekerjaan dengan cara cara curang, dengan cara cara menyuap, itu kemudian akan kita gagalkan," tambahnya.

Total, ada lima tersangka yang ditangkap penyidik. Salah satunya, yakni Kadis PUPR Provinsi Sumatera Utara (Sumut) Topan Ginting.

Bobby Nasution Siap Dipanggil

Gubernur Sumut Bobby Nasution. Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) Bobby Nasution (Foto: Dok. istimewa)

KPK membuka peluang memanggil Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) Bobby Nasution terkait perkara OTT yang melibatkan Kadis PUPR Sumut Topan Obaja Putra Ginting. Bobby mengaku siap jika dipanggil dalam proses hukum itu.

"Namanya proses hukum kita bersedia saja, apalagi kalau tadi katanya ada aliran uang," kata Bobby Nasution di kantor Gubsu, dilansir detikSumut, Senin (30/6/2025).

Bobby menjelaskan, jika ada aliran uang, semua orang di Pemprov Sumut wajib memberikan keterangan. Baik ke atasan, bawahan, maupun sesama pimpinan OPD.

"Kita saya rasa semua di sini di Pemprov kalau ada aliran uangnya ke seluruh jajaran bukan hanya ke sesama, apakah ke bawahan atau ke atasan kalau ada aliran uangnya ya wajib memberikan keterangan," ujarnya.

Bobby mengatakan tetap melanjutkan proyek perbaikan jalan itu. "Harus dilanjutkan, itu bukan karena seseorang pekerjaannya bisa batal," kata Bobby.

Bobby menuturkan proyek itu belum dimulai dan belum ada pemenangnya. Jadi lebih mudah untuk memulai kembali prosesnya.

"Apalagi disampaikan kemarin dalam keterangannya semua dengarnya, ini kan belum dimulai pekerjaannya, belum ada pemenangnya, belum ada ditetapkan siapa yang kerja, oleh karena itu kita lebih gampang untuk memulainya," tuturnya.

Mobil Kontraktor Kena OTT Ikut Bobby Tinjau Jalan Rusak

Mobil yang dikemudian kontraktor KIR Dirut PT DNG menarik mobil Bobby Nasution saat meninjau jalan rusak yang menjerat Kadis PUPR Sumut Topan Ginting di-OTT KPK. (Dok Diskominfo Sumut) Foto: Mobil yang dikemudian kontraktor KIR Dirut PT DNG menarik mobil Bobby Nasution saat meninjau jalan rusak yang menjerat Kadis PUPR Sumut Topan Ginting di-OTT KPK. (Dok Diskominfo Sumut)

Diketahui, kasus ini terungkap dari laporan warga soal adanya jalan rusak. KPK menjelaskan kontraktor berinisial KIR, Dirut PT DNG, tersangka kasus korupsi proyek jalan yang menjerat Kadis PUPR Sumut Topan Obaja Putra Ginting, ikut Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) Bobby Nasution saat meninjau jalan rusak itu.

Ternyata mobil kontraktor KIR itu berada di depan mobil Bobby.

"Bahkan mobilnya di depan mobil saya," kata Bobby Nasution di kantor Gubsu, dilansir detikSumut, Senin (30/6/2025).

Meskipun begitu, Bobby mengaku tidak tahu kontraktor yang ditangkap KPK itu ikut.

"Ini jujur ya, saya baru tahu yang bersangkutan yang ikut itu, yang kena ini dari pengusahanya itu ikut," ucapnya.

Suami Kahiyang Ayu itu mengaku memang dia ingin meninjau langsung jalan rusak tersebut. Hal itu dilakukan karena Bobby ingin melihat betul atau tidak kondisi jalan rusak sesuai dengan foto yang diterimanya.

"Tapi memang itu yang saya sampaikan kemarin, dalam hal itu saya mau melihat langsung karena total jalan yang akan diperbaiki panjang, anggarannya besar, makanya saya pengen melihat langsung benar atau tidak kondisi jalan yang difoto-foto yang dikirim sama saya," ucapnya.

Saksikan Live DetikPagi:

(azh/fas)

Loading...

Hoegeng Awards 2025

Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini


Read Entire Article
Pembukuan | Seminar | Prestasi | |