Bekasi - Seorang content creator bernama Andrea Yudias mengaku mendapatkan doxing usai menyebutkan salah satu restoran lokal, Almaz Fried Chicken, dalam content videonya. Andrea melaporkan hal ini ke Polres Metro Bekasi Kota.
Awalnya Andrea membuat konten tentang salah satu pemberitaan mengenai Kebab Baba Rafi yang diduga terlilit utang pinjaman online (pinjol). Andrea kemudian menyebut isu itu membuat panik para franchiser Almaz Fried Chicken.
Setelahnya Andrea mengaku mendapatkan doxing. Dia lantas melapor ke Polres Bekasi Kota dengan laporan yang teregister dengan nomor LP/1072/VII/2025/SPKT.SATRESKRIM/POLRES METRO BEKASI KOTA/POLDA METRO JAYA yang dilayangkan pada Selasa, 15 Juli 2025 dengan Pasal 67 Undang-undang Nomor 27 Tahun 2022 tentang Perlindungan Data Pribadi.
Lalu detikcom mencoba menghubungi Andrea mengenai laporan itu. Andrea mengaku melapor ke polisi usai mendapatkan DM (Direct Message) dari Okta Wirawan yang diketahui sebagai pemilik Almaz Fried Chicken.
"Nah tiba-tiba Owner-nya Almaz ini malah bilang kalau saya fitnah Almaz itu terafiliasi pinjol, padahal saya nggak nyenggol ke sana," ujar Andrea ketika dihubungi perihal laporan polisi tersebut.
"Terus kemarin pagi, dia tiba-tiba DM saya begitu, tanpa sebutin maksud dan tujuannya apa. Literally cuma kirim data pribadi saya doang," tambahnya.
Dalam foto yang diterima detikcom, Andrea menunjukkan bahwa ia mendapatkan pesan yang berisikan data-data pribadi dirinya hingga keluarga. Dia menyebut tindakan itu bisa dipidanakan.
"Setelah saya buat LP (Laporan Polisi), menurut pihak berwenang ada indikasi intimidasi, dan pasalnya mencuri data pribadi orang lain tanpa izin," imbuh Andrea.
Di dalam LP itu tidak disebutkan siapa terlapornya. Hanya disebutkan bahwa terlapor dalam penyelidikan.
Secara terpisah Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi menjelaskan kronologi pelaporan tersebut. Menurut Kombes Ade Ary, korban yaitu Andrea merasa tidak terima data dirinya tersebar.
"Menurut keterangan Pelapor selaku korban, awalnya korban di-DM melalui instagram oleh pemilik Almaz Fried Chicken memberitahukan bahwa korban bertetangga dengannya, lalu kembali mengirimkan data data identitas lengkap korban," kata Kombes Ade Ary, Rabu (16/7/2025).
"Akibatnya korban merasa tidak terima karena data-data korban disebar oleh yang bersangkutan. Atas kejadian tersebut dilaporkan ke Polrestro Bekasi Kota untuk pengusutan lebih lanjut," jelasnya.
Secara terpisah Kasat Reskrim Polres Metro Bekasi Kota Kompol Binsar Hatorangan Sianturi membenarkan adanya laporan tersebut. Dia mengaku akan meminta keterangan pelapor lebih dulu.
"LP tanggal 15 Juli. Kita komunikasikan dengan pelapor untuk diambil keterangan," ucap Kompol Binsar kepada wartawan.
Di sisi lain, Okta Wirawan melalui akun Instagram-nya menyatakan bahwa Almaz Fried Chicken tidak terlibat atau terafiliasi pihak manapun. Dalam video di IG-nya tersebut, Okta turut menampilkan screenshot konten video Andrea Yudias.
"Saya ingin sampaikan dengan sangat tegas. Almaz Fried Chicken tidak pernah dan tidak akan pernah terafiliasi, dibimbing ataupun di bawah naungan pihak manapun yang terlibat praktik pinjaman riba, termasuk pihak yang disebut dalam video fitnah yang saat ini sedang viral," ucap Okta dalam video di IG-nya.
"Kami di Almaz bahkan tidak punya utang ke supplier apalagi ke bank, apalagi ke lembaga riba, kami bangun ini semua dari prinsip tauhid, cukup Allah tempat bergantung, bukan riba," imbuhnya.
Dia juga mengaku akan menempuh jalur hukum apabila hal yang disebutnya fitnah itu masih disebarkan. Menurutnya, hal itu tidak hanya menyerang bisnisnya tapi juga mencederai nilai Islam.
"Jadi ketika ada yang menyebar video yang menggiring opini bahwa kami ikut terlibat dalam sistem riba itu bukan hanya menyerang reputasi kami, itu menghina dakwah kami yang mencederai nilai Islam yang kami junjung. Maka ini peringatan terbuka pada siapapun yang menyebar fitnah itu baik dalam bentuk video, tulisan atau komentar, kami beri waktu untuk menghapus, meminta maaf secara terbuka atau kami akan tempuh jalur hukum," kata Okta.
(mea/dhn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini