BGN Balikin Rp 70 T, NasDem Khawatir Anggaran 2026 Juga Tak Akan Terserap

11 hours ago 2

Jakarta -

Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana mengembalikan anggaran Rp 70 triliun kepada Presiden Prabowo Subianto karena tidak mampu menyerap hingga akhir tahun ini. Ketua DPP NasDem yang juga anggota Komisi IX DPR Irma Chaniago khawatir hal serupa juga akan terjadi di 2026.

Ia mulanya menyampaikan yang dilakukan Dadan Hindayana bukan sesuatu yang istimewa. Menurutnya, anggaran yang tidak terserap memang akan otomatis kembali ke pemerintah pada akhir Oktober 2025.

"Sebetulnya jika sampai akhir Oktober tidak terserap, maka anggaran Rp 70 T itu akan menjadi SILPA (sisa pagu anggaran) dan secara otomatis dana tersebut kembali ke pemerintah (Menkeu) karena tidak mungkin juga direlokasi ke kementerian dan program lain. Sisa waktu kerja kan cuma tinggal 1 bulan dan Desember sudah tutup buku," kata Irma saat dihubungi, Rabu (15/10/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Meski begitu, Irma mengaku khawatir dengan anggaran BGN di 2026. Ia khawatir BGN juga tidak bisa menyerap anggaran yang lebih besar di 2026.

"Duh gimana ya, mudah-mudahan saja tahun 2026 setelah evaluasi menyeluruh selesai anggaran bisa terserap dengan baik, karena sebagaimana hasil RDP awal bulan Oktober, anggaran MBG hanya sebesar Rp 268 T, ternyata kembali ada anggaran cadangan sebesar Rp 69 T, khawatir saja anggaran sebesar itu tidak terserap dengan baik mengingat evaluasi masih terus berjalan," ucap dia.

Seperti diketahui, Badan Gizi Nasional (BGN) mengembalikan anggaran Rp 70 triliun kepada Presiden Prabowo Subianto. BGN menyebut anggaran itu kemungkinan tidak dapat terserap pada tahun ini.

Hal itu disampaikan Kepala BGN Dadan Hindayana dalam kegiatan konsolidasi regional untuk peningkatan tata kelola MGB di wilayah Jawa Barat, Daerah Khusus Jakarta, dan Banten, seperti dikutip dari situs resmi BGN, Selasa (14/10).

"Tahun ini, BGN menerima alokasi anggaran sebesar Rp 71 triliun, ditambah dana standby Rp 100 triliun. Dari total tersebut, Rp 99 triliun berhasil terserap, sementara Rp 70 triliun dikembalikan kepada Presiden Republik Indonesia karena kemungkinan tidak terserap di tahun ini," ucap Dadan.

(maa/jbr)

Read Entire Article
Pembukuan | Seminar | Prestasi | |