Jakarta -
Anggota DPR RI dari Fraksi PDI-Perjuangan, Sofyan Tan melakukan kunjungan kerja reses di Masa Sidang I Tahun Persidangan 2025-2026. Kunjungan ini dia lakukan dengan mengunjungi para korban banjir Sungai Babura di Medan Polonia, Sumatera Utara.
"Sebenarnya, bagi saya pribadi untuk bertemu dengan masyarakat Medan, tidak hanya terbatas di masa reses, kapan pun saya siap bertemu. Tapi kebetulan di masa reses kali ini ratusan warga di Kelurahan Polonia, Kecamatan Medan Polonia ini terkena banjir. Saya tentu sangat prihatin terhadap kondisi ini," ujar Tan dalam keterangan tertulis, Rabu (15/10/2025).
Kehadiran Tan pada, Minggu (12/10), disambut hangat warga sekitar. Sebab, bagi masyarakat hal ini sebagai wujud perhatian dan kepedulian Tan sebagai anggota legislatif terhadap masyarakat yang diwakilinya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Terlebih, dalam kunjungannya Tan juga menyerahkan sejumlah bantuan yang salah satunya berupa nasi bungkus, mengingat saat itu warga terdampak banjir tidak bisa menjalankan aktivitas memasak, bahkan dapur umum pun belum berdiri.
Menanggapi kunjungan Tan, siswi SMA Negeri 1 Medan, Randini yang rumahnya ikut terendam menghampiri Tan dan mengungkapkan keinginannya untuk bisa kuliah di Universitas Satya Terra Bhinneka, yakni kampus yang didirikan oleh Tan di Kecamatan Medan Sunggal.
Tan turut menyambut baik harapan Randini, sekaligus memberikan dukungan untuk semua anak-anak untuk terus semangat menimba ilmu, hingga bangku kuliah. Hal ini memantik warga yang ditandai oleh para orang tua menyodorkan nama anak-anak mereka yang akan lulus SMA agar bisa kuliah dan mendapat bantuan dari Program Indonesia Pintar (PIP) atau beasiswa kuliah melalui Rumah Aspirasi dari Tan.
"Kamu harus kuliah ya. Biar nanti sukses dan bisa ubah nasib keluarga supaya tak lagi tinggal di pinggir sungai. Dengan kata lain, pendidikan sebagai jalan keluar dari kemiskinan dan kerentanan akibat bencana," tegasnya.
Menutup kunjungannya, Tan juga menyampaikan pesannya untuk warga desa agar tak patah semangat dan terus semangat menempuh pendidikan.
"Banjir bisa datang lagi, tapi masa depan tidak boleh ikut tenggelam. Dengan pendidikan, kita bisa ubah nasib," pungkasnya.
(prf/ega)