Jakarta -
Gubernur Banten Andra Soni bertemu dengan Wakil Menteri Kesehatan Benjamin Paulus Octavianus. Dalam pertemuan itu, Andra meminta dukungan dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) untuk membangun rumah sakit (RS) khusus jiwa, RS paru-paru, dan klinik keliling.
Pertemuan tersebut berlangsung saat Benjamin melakukan kunjungan kerja ke Pusat Pemerintahan Kota Tangerang, Banten. Dalam kunjungan itu, hadir para pimpinan daerah dan kepala dinas kesehatan (Kadinkes) se-Banten.
Permintaan dukungan pembentukan RS itu disampaikan Andra saat memberikan sambutan. Menurutnya, masih banyak lahan kosong di Banten, khususnya di Tangerang Raya, yang bisa dimanfaatkan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Banyak tanah Angkasa Pura nganggur, jadikan rumah sakit aja, sayang. Rumah sakit paru-paru," ujar Andra dalam sambutannya, Selasa (11/11/2025).
Andra menegaskan ia tidak mempermasalahkan daerah mana yang akan dipilih untuk pembangunan RS paru. Namun, ia yakin harapan itu bisa diwujudkan.
"Rumah sakit paru-paru insyaallah bisa berdiri di Banten. Terserah, boleh di Kota Tangerang, Kabupaten Tangerang, atau Kota Tangerang Selatan. Kita sediakan tanahnya nanti," ujarnya.
Andra juga menyampaikan bahwa saat ini Pemprov Banten sedang membangun rumah sakit jiwa. Lahan untuk RS jiwa di Walantaka, Kota Serang, sudah tersedia, namun pembangunan belum dimulai.
"Sama satu lagi, Dok, kami belum punya rumah sakit jiwa. Lahannya sudah ada," katanya.
Selain itu, Andra menjelaskan bahwa Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten telah memiliki klinik keliling atau mobile clinic. Klinik itu menjangkau wilayah yang memiliki medan sulit dan belum memiliki fasilitas kesehatan.
"Saya punya mobile clinic karena topografi banyak yang sulit digapai. Saya bisiki, kita punya dua. Nanti (Kemenkes) kirim 24 Katana. Nanti kita distribusikan ke kabupaten dan kota," ujar Andra.
Sementara itu, Wamenkes Benjamin menjelaskan saat ini pasien penyakit paru masih ditangani di rumah sakit umum. Namun, tetap ada penanganan khusus bagi pasien penyakit paru.
"Jadi rumah sakit paru itu sekarang bentuknya rumah sakit umum, tapi ada bangsal parunya. Karena rumah sakit sekarang harus profesional; penyakit paru bisa ditangani di semua rumah sakit, tapi untuk kasus seperti TBC resisten obat, tolong dikasih ruangan tersendiri," katanya.
(aik/whn)


















































