TNI di Garda Depan Papua: Menjaga, Membebaskan, dan Membangun Negeri

3 days ago 9

PAPUA - Di balik bentang alam Papua yang memesona, terhampar tantangan berat dalam mewujudkan kesejahteraan. Di tengah medan yang sulit dan ancaman kelompok separatis bersenjata, Tentara Nasional Indonesia (TNI) berdiri tegak sebagai garda terdepan bangsa, menjalankan peran ganda: menjaga keamanan sekaligus mempercepat pembangunan di Tanah Papua. Minggu 25 Mei 2025.

Kehadiran TNI bukan sekadar kekuatan militer, melainkan representasi negara yang hadir dengan hati dan aksi nyata. Mengemban amanat Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2020 tentang Percepatan Pembangunan Kesejahteraan di Papua dan Papua Barat, TNI menjalankan tiga misi utama:

1. Menjamin keamanan wilayah,

2. Mendukung penyediaan layanan dasar seperti pendidikan dan kesehatan, serta

3. Membangun komunikasi sosial yang inklusif dan humanis.

Misi tersebut dilaksanakan melalui penempatan Satuan Tugas (Satgas) di berbagai titik strategis. Mereka tidak hanya bersiaga menghadapi ancaman, tetapi juga hadir membaur dan membantu masyarakat, dari membuka akses jalan, membangun sekolah, hingga menggelar pengobatan gratis di pelosok.

Tanpa keamanan, pembangunan tak akan berjalan. Hal ini disadari sepenuhnya oleh TNI, yang terus berupaya menciptakan lingkungan kondusif bagi masyarakat dan pembangunan. Namun, ancaman nyata dari Kelompok Separatis Bersenjata (KSB) seperti OPM masih membayangi.

Salah satu insiden memilukan terjadi pada 5 Agustus 2024, ketika Glen Malcolm Conning, pilot helikopter asal Selandia Baru, menjadi korban kebrutalan OPM. Meski tanpa diminta, TNI bergerak cepat pada 6 Agustus, melakukan evakuasi jenazah sang pilot, termasuk menyelamatkan tenaga kesehatan, guru, dan balita yang berada dalam ancaman semua ini dilakukan atas dasar tugas kemanusiaan, bukan permintaan politik atau diplomatik.

Tak berhenti di situ, TNI juga mencatat prestasi luar biasa dalam pembebasan pilot Susi Air, Kapten Phillip Mark Mehrtens, dari penyanderaan oleh kelompok bersenjata pada 21 September 2024. Misi ini tidak hanya menunjukkan profesionalitas dan keberanian, tapi juga membuktikan komitmen kuat TNI dalam melindungi setiap nyawa baik warga negara Indonesia maupun warga asing.

Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan III (Kogabwilhan III), Mayjen TNI Lucky Avianto, menegaskan bahwa keamanan adalah fondasi penting bagi kesejahteraan.

“TNI dan Polri memahami betul bahwa tanpa stabilitas, tak akan ada pembangunan. Karena itu, kami tidak hanya fokus pada penindakan terhadap kelompok separatis, tetapi juga aktif menjalin hubungan sosial dengan masyarakat. Kami ingin membangun rasa percaya dan sinergi yang kuat, ” ujarnya.

Kegiatan sosial yang dijalankan TNI—mulai dari bantuan kemanusiaan, layanan kesehatan, hingga dukungan pendidikan—merupakan bentuk nyata dari pendekatan inklusif dan modern yang diterapkan dalam membangun Papua.

TNI di Papua bukan simbol kekuatan semata, tapi wajah negara yang hadir untuk melindungi, merangkul, dan membangun. Di tengah medan sulit dan situasi kompleks, TNI tampil sebagai pelindung masyarakat dan penggerak perubahan. Mereka bukan sekadar pasukan bersenjata, tapi agen kemanusiaan dan pembangunan.

Dengan semangat profesional, responsif, integratif, modern, dan adaptif, TNI membuktikan bahwa kehadiran mereka di Papua adalah bagian dari tekad besar bangsa: meratakan kesejahteraan dan menjaga kedaulatan hingga ke titik terjauh Nusantara.

Autentikasi:

Dansatgas Media HABEMA, Letkol Inf Iwan Dwi Prihartono

Read Entire Article
Pembukuan | Seminar | Prestasi | |