KEDIRI - Poltekkes Kemenkes Malang Kampus IV Kebidanan Kediri melaksanakan program pembinaan berkelanjutan tahap IV di Desa Keniten, Kecamatan Mojo, Kabuapetan Kediri, Kamis (18/9/2025) pukul 09.00.WIB.
Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesehatan masyarakat melalui program kesehatan masyarakat berkelanjutan.
Program kolaborasi antara Poltekkes Kemenkes Malang Kampus 4 Kebidanan Kediri bersama Puskesmas Mojo dan Dinas Kesehatan Kabupaten Kediri ini fokus pada pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan ibu dan anak, serta pencegahan penyakit diabetes melitus.
Rahajeng Siti Nur Rahmawati SST, M.Keb.selaku Ketua Program Studi Sarjana Terapan Kebidanan Kediri, Poltekkes Kemenkes Malang menyampaikan, untuk kegiatan wilayah binaan memasuki tahun ke-4 yang diadakan oleh Poltekkes Kemenkes Malang Kabupaten Kediri bekerjasama Pemerintah Desa Keniten, Puskesmas Mojo dan Dinas Kesehatan Kabupaten Kediri.
"Kegiatan kali ini mengusung tema Pemberdayaan Masyarakat di Bidang Kesehatan Ibu dan Anak Untuk Menunjang Transformasi Kesehatan." ucapnya.
Menurut Bu Nora sapaan akrabnya untuk rangkaian kegiatannya ada beberapa seperti, Pertama adalah kegiatan pendampingan pada ibu hamil baik normal dan tidak normal. Kedua, pendampingan pada ibu balita dan stunting. Ketiga adanya informasi kie untuk mencegah diabetes militus. Karena ini menjadi amanah Kementrian Kesehatan untuk Poltekes Kemenkes Malang dimana SOP nya adalah diabetes melitus.
Nah yang baru dari wilayah binaan tahun ke-4 ini adalah kita mengangkat kearifan lokal sehingga kegiatan berupa pendampingan ataupun pelatihan untuk pengolahan bahan lokal yang mana di Desa Keniten ada beberapa UMKM yang didampingi dari Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kabupaten Kediri.
"Sehingga, nanti kegiatannya berkelanjutan dan harapan kami nanti bukan hanya bisa mencegah angka kematian ibu (AKI) dan dipertahankan menjadi zero angka kematian dan menurunkan angka stunting serta harapannya juga bisa meningkatkan taraf ekonomi masyarakat Desa Keniten, " harapnya.
Bu Nora juga menambahkan kegiatan ini tidak hanya penyuluhan tapi juga mendampingi ibu hamil sampai melahirkan, sehingga untuk kesehatan ibu hamil tetap terjaga.
Kegiatan ini menghadirkan kader kesehatan, ibu hamil, ibu balita, dan nanti menyiapkan mahasiswa untuk melakukan pendampingan.
"Kemudian untuk hari ketiga mengundang pelaku usaha yang ada di Desa Keniten. Desa Keniten ini merupakan penghasil mente sehingga Dinas Koperasi akan memberikan pelatihan untuk pengolahan, pengemasan, pengurusan ijin legalitasnya sehingga usahanya bisa meningkatkan taraf ekonomi masyarakat, " imbuhnya.
Selain itu, Bu Nora juga menambahkan untuk Kementrian Kesehatan ini tidak hanya melibatkan Prodi Kebidanan tapi juga melibatkan Prodi Gizi. Meskipun di Kediri Kebidanan tapi kita berkolaborasi dengan berbagai prodi.
"Dengan jumlah ratusan peserta tidak hanya dosen, tenaga pendidik dan mahasiswa untuk melakukan proses pendampingan kepada ibu hamil dan ibu balita serta stunting sehingga ketika ada sesuatu kita cepat mengatasinya juga ada grup WA nya, " imbuhnya.
Sementara itu, Retno Nur Azizah SKM, M.Kes., Ketua Tim Kerja Kesga dan Gizi Dinas Kesehatan Kabupaten Kediri, mengungkapkan bahwa program ini telah menunjukkan hasil yang luar biasa. Selama dua tahun berturut-turut, angka kematian ibu (AKI), angka kematian bayi (AKB), dan angka stunting di Desa Keniten berhasil mencapai nol. Angka pernikahan dini juga menurun drastis.
"Ini adalah pencapaian luar biasa yang menunjukkan peningkatan pengetahuan keluarga di sini. Kita ingin merubah paradigma, dari yang dulu masyarakat datang ke fasilitas kesehatan saat sakit, menjadi rutin periksa kesehatan untuk pencegahan."ucapnya.
Perubahan ini juga didukung oleh program pemeriksaan kesehatan gratis tahunan, bahkan dimulai sejak bayi lahir. Pemeriksaan ini mencakup skrining hipotiroid kongenital (SHK), kelainan hormon, cacat bawaan, hingga potensi penyakit tidak menular seperti diabetes melitus.
Arik Suryani selaku Kepala Desa Keniten, menyambut baik program ini. Ia mengapresiasi Poltekkes Kemenkes Malang karena program pendampingan yang berkelanjutan ini dinilai lebih efektif dibandingkan sosialisasi biasa.
"Dampaknya sangat luar biasa dan sangat mengena, dimana pengetahuan ibu-ibu bertambah, dan yang paling penting untuk kesehatan ibu dan anak menjadi lebih baik, " ucapnya.
Kades Keninten mengucapkan terimakasih dan kerjasamanya kepada Poltekkes Kemenkes Malang untuk Desa Keniten sangat bermanfaat untuk kesehatan ibu dan anak.
Sementara, Latifa Nur Asiani selaku KTU Puskesmas Mojo, mewakili Kepala Puskesmas, juga menyampaikan rasa terima kasih atas terpilihnya Desa Keniten sebagai lokasi program ini.
"Manfaatnya banyak sekali, " kata Latifa. "Kami berharap kegiatan ini bisa terus-menerus karena sangat bermanfaat bagi Puskesmas maupun Desa Keniten sendiri, terutama karena desa ini merupakan wilayah terluas dengan kasus yang paling banyak di wilayah Puskesmas Mojo."ungkapnya.
Siti Monawaroh selaku Bidan Koordinator Puskesmas Mojo Kab Kediri menambahkan bahwa kegiatan ini melibatkan 80 mahasiswa calon bidan. Mereka didampingi untuk menggalakkan kembali daur ulang kehidupan, mulai dari kehamilan, persalinan, nifas, bayi, hingga lansia, dengan fokus utama pada pemberdayaan masyarakat untuk mencegah diabetes melitus berbasis kearifan lokal.
"Kami berharap dengan adanya pendampingan dari adik-adik mahasiswa di sini, tahun-tahun berikutnya juga tidak ada kematian ibu dan bayi. Ibu hamil sehat, bayi hebat, " tutup Monawaroh.