ASMAT - Di pelosok ujung selatan Papua, di mana sungai mengalir tenang di antara rimba dan rawa, senyum anak-anak kecil SD Rimba YPPK Yan Smith Mumugu 2, Distrik Sawa Erma, menjadi saksi lahirnya harapan baru. Di sana, prajurit Satgas Pamtas RI-PNG Mobile Yonif 733/Masariku turun langsung menyalakan semangat hidup lewat aksi kemanusiaan bertajuk “Masariku Peduli Gizi”, Rabu (6/11/2025).
Bukan sekadar pembagian makanan, kegiatan ini adalah pembuktian cinta negara kepada warganya yang tinggal di garis terluar. Para prajurit datang membawa nasi hangat, lauk pauk bergizi, serta sayur segar namun yang paling berharga mereka bawa adalah kepedulian dan kasih sayang. Anak-anak menyambut dengan tawa dan pelukan, seolah menyapa saudara yang lama dinanti.
Komandan Satgas Pamtas RI-PNG Mobile Yonif 733/Masariku, Letkol Inf Julius Jongen Matakena, menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari tanggung jawab moral TNI dalam membangun generasi masa depan Papua.
“Kami tidak hanya bertugas menjaga kedaulatan perbatasan, tetapi juga menjaga masa depan bangsa melalui generasi mudanya. Melalui kegiatan ini, kami ingin menanamkan pentingnya gizi seimbang agar anak-anak Papua tumbuh sehat, kuat, dan bersemangat menuntut ilmu, ” ujar Letkol Julius Jongen Matakena dengan nada penuh empati.
Para prajurit tak hanya membagikan makanan bergizi, namun juga memberikan edukasi ringan tentang pola makan sehat, menjaga kebersihan diri, dan mencuci tangan sebelum makan.
Senyum dan tawa kecil bergema di ruang kelas sederhana itu menandakan harapan baru yang tumbuh di jantung pedalaman Asmat.
Ungkapan terima kasih datang dari para guru yang setiap hari berjuang mendidik anak-anak di tengah keterbatasan.
Ibu Gita, guru SD Rimba YPPK Yan Smith Mumugu 2, tak mampu menahan haru.
“Kami sangat berterima kasih kepada bapak-bapak TNI dari Satgas Masariku. Anak-anak kami bahagia sekali. Mereka bukan hanya diberi makan, tapi juga diajarkan bagaimana menjaga kebersihan dan pentingnya makan makanan sehat. Semoga kegiatan seperti ini terus berlanjut karena sangat berarti bagi kami di pedalaman, ” ujarnya dengan mata berkaca-kaca.
Apresiasi tinggi juga datang dari Panglima Komando Operasi Habema, Mayjen TNI Lucky Avianto, yang menegaskan bahwa aksi ini merupakan cerminan jati diri sejati seorang prajurit TNI.
“Kegiatan ini bukan sekadar bakti sosial, tetapi bentuk nyata kemanunggalan TNI dan rakyat. Prajurit tidak hanya menjaga kedaulatan, tapi juga merawat kehidupan. Setiap suap nasi yang diberikan kepada anak-anak adalah wujud kasih dan tanggung jawab TNI kepada bangsa, ” tegas Mayjen TNI Lucky Avianto.
Di tengah belantara Asmat yang jauh dari hiruk-pikuk kota, Satgas Yonif 733/Masariku telah membuktikan bahwa pengabdian tidak selalu diukur dari medan pertempuran.
Mereka hadir sebagai “Pahlawan Gizi” menanam benih harapan, memupuk masa depan, dan memastikan tidak ada anak bangsa yang tertinggal di ujung negeri.
(Lettu Sus/AG)


















































