Surakarta – Rutan Surakarta menggelar kegiatan skrining tuberkulosis (TBC) bagi Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) melalui metode Chest X-Ray sebagai tindak lanjut Surat Edaran Direktur Perawatan Kesehatan dan Rehabilitasi (Dirwatkeshab) Direktorat Jenderal Pemasyarakatan. Kegiatan hari pertama ditinjau langsung oleh Kepala Bidang Perawatan, Pengamanan, dan Kepatuhan Internal, Dedy Cahyadi, didampingi Kepala Seksi Pelayanan Tahanan, Bayu Noviyanto dan petugas klinik Rutan Surakarta, Kamis (18/09).
Pelaksanaan skrining berlangsung selama tiga hari dengan target 250 WBP per hari, sehingga diharapkan dapat menjangkau ratusan warga binaan secara menyeluruh. Program ini terlaksana berkat kerja sama antara Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan melalui Direktorat Jenderal Pemasyarakatan, Kementerian Kesehatan RI, Dinas Kesehatan Kota Surakarta, Puskesmas Gajahan, serta Tirta Medical Center selaku vendor pemeriksaan radiologi.
Dalam kesempatan tersebut, Dedy Cahyadi menekankan pentingnya deteksi dini sebagai langkah pencegahan dan pengendalian penyebaran penyakit menular di lingkungan pemasyarakatan. “Pemeriksaan TBC melalui rontgen dada ini merupakan upaya serius pemerintah untuk memastikan hak kesehatan warga binaan tetap terjamin. Dengan metode ini, kasus dapat terdeteksi lebih cepat sehingga penanganannya juga lebih optimal, ” jelasnya.
Sementara itu, Kepala Rutan Surakarta, Bhanad Shofa Kurniawan menyampaikan apresiasi atas dukungan berbagai pihak dalam menyukseskan kegiatan ini. “Kami sangat berterima kasih kepada Kemenimipas, Kemenkes, serta seluruh mitra yang telah berkolaborasi. Harapannya, skrining ini bisa menekan risiko penularan TBC di lingkungan Rutan, sekaligus menjadi langkah nyata mewujudkan pemasyarakatan yang sehat, ” ungkapnya.