TNI AD Garap 200 Hektare Lahan untuk Agroforestri di Purwakarta 4 Bulan

Jakarta -

TNI Angkatan Darat (AD) menggarap agroforestry di kawasan Gunung Hejo, Kabupaten Purwakarta. Agroforestri di lahan seluas 200 hektare ini digarap dalam waktu empat bulan.

"Untuk memulai pekerjaan disini, saya juga terus terang kaget 200 hektare bisa, tidak sampai empat bulan. Bisa empat bulan selesai, ini semakin memotivasi saya," kata Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal Maruli Simanjuntak di Gunung Hejo, Kabupaten Purwakarta, Jumat (5/7/2025).

Maruli menjelaskan untuk menggarap lahan tersebut dari yang semula 'tidur' menjadi sebuah agroforestri tidaklah mudah. Dia menyampaikan kendala menggarap lahan juga menjadi alasan banyak orang tidak tertarik pada bidang ini.

"Waktu itu jagung kita tanam, sampai 500 sekian hektare. Melihat pas tumbuhnya, kita sudah senang. Ternyata kita tidak tahu bahwa itu kebun bekas karet yang (unsur) hara-nya tinggal dua. Akhirnya panen cuma satu setengah hektare, dua hektare," terang Maruli.

"Saya sudah tawarkan sebetulnya di teman-teman di Angkatan Darat, 'Ini ada lahan, ini ada biayanya', tapi orang yang tertarik ternyata tidak terlalu banyak. Akhirnya kita 'tabrak' terus, 'tabrak' terus. Akhirnya setelah ini jadi, baru orang mulai lihat," imbuh dia.

Dia menyampaikan untuk mengerjakan lahan agroforestri memang memerlukan kegigihan. Dia menyebut lahan di Gunung Hejo Kabupaten Purwakarta ini pun sebetulnya sudah coba dikerjakan sejak sekitar 3 sampai 4 tahun lalu, dan sempat gagal.

Selain itu, kata dia, penggarapan lahan agroforestri pun sejalan dengan upaya pemerintah yang menekankan agar Indonesia bisa swasembada pangan. Tak hanya itu, di sisi lain pengerjaan lahan agroforestri ini juga turut membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat.

"Jadi ini pekerjaan-pekerjaan sebetulnya yang betul-betul mendukung, program pemerintah. Ya memang kesulitan pemerintah, untuk merealisasikan. Kita masuk di situ, masyarakat senang," ujar Maruli.

"200 hektare bisa seribu orang, seribuan orang bisa, bisa bekerja disini, pekerjaan yang program pemerintah. Masyarakat meningkat ekonominya, kita ikut dalam, apa bilangnya, keuntungan ekonominya, bagus buat dipresentasikan," tuturnya.

Maruli juga menyempatkan diri untuk mengecek kondisi lahan yang digarap. Di sana terlihat, sudah ada cabai yang tumbuh, kemudian bawang merah hingga pengelolaan cacing tanah yang dapat membantu meningkatkan struktur tanah, drainase, aerasi, dan ketersediaan nutrisi.

Dia pun turut menanyakan kepada para warga yang bekerja menjadi petani untuk mengelola lahan agroforestri tersebut. Dia meminta agar para warga bisa bekerja sama dalam mengelola lahan tersebut sehingga bisa bermanfaat.

Maruli juga sekaligus meresmikan gudang untuk penyimpanan pupuk maupun hasil panen dari agroforestri tersebut. Dalam meresmikan gudang ini, Maruli turut ditemani oleh Astamarena Kapolri Komjen Wahyu Hadiningrat selaku Ketua Persada Akmil 1992 dan juga Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi.

(aud/aud)