Kemendagri Apresiasi Sinergi Pemdes-Pecalang Dukung Siskamling di Bali

2 hours ago 2

Jakarta -

Direktur Jenderal (Dirjen) Bina Pemerintahan Desa (Pemdes) Kemendagri La Ode Ahmad P. Bolombo mengapresiasi sinergi antara Pemdes, Satuan Perlindungan Masyarakat (Satlinmas), dan pecalang dalam mendukung Siskamling di Bali. Menurutnya, Siskamling merupakan upaya penting dalam menjaga ketertiban masyarakat.

Hal ini disampaikan usai menjalankan monitoring Siskamling di tiga desa di Provinsi Bali, yaitu Desa Ketewel di Kabupaten Gianyar, Desa Darmasaba, serta Desa Cemagi di Kabupaten Badung, Jumat (12/9).

Ia mengatakan Siskamling di daerah tersebut juga melibatkan jajaran pemerintah daerah (Pemda) seperti camat. Menurut La Ode, kolaborasi ini menjadi kekuatan masyarakat Bali dalam menciptakan harmoni sosial.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Masyarakat Bali secara harmoni telah mengedepankan kolaborasi dan sinergi pada setiap lini sebagai perwujudan filosofi Tri Hita Karana, yaitu konsep untuk mengatur hubungan harmonis antara manusia dengan Tuhan (Parahyangan), manusia dengan sesama (Pawongan), dan manusia dengan lingkungan (Palemahan)," tuturnya dalam keterangan tertulis, Kamis (18/9/2025).

La Ode menjelaskan pecalang di Bali juga mengedepankan aturan adat berupa awig-awig yang dibuat melalui musyawarah, berbasis tradisi dan kearifan lokal, serta mengandung sanksi sosial.

Di sisi lain, keberadaan pecalang juga telah diperkuat melalui Peraturan Daerah (Perda) Provinsi Bali Nomor 4 Tahun 2019 tentang Desa Adat di Bali dan Peraturan Gubernur (Pergub) Nomor 26 Tahun 2020 tentang Sistem Pengamanan Lingkungan Terpadu Berbasis Desa Adat (Sipandu Beradat).

Ia menyampaikan meskipun pecalang sudah menjadi pranata adat yang turun-temurun di wilayah Bali, tetap diperlukan pembinaan dan pendampingan.

"Tetap diperlukan adanya pembinaan serta pendampingan dari pemerintah desa, desa adat, dan pemerintah daerah setempat terkait tata cara pelaksanaan tugas dan kode etik yang harus dipatuhi," tegasnya.

Pecalang diharapkan selalu terhubung dengan pemerintah desa, desa adat, dan Satlinmas, sehingga koordinasi tidak terputus. Dengan demikian, pengambilan keputusan dalam situasi darurat dapat dilakukan dengan cepat dan tepat.

La Ode juga mengapresiasi langkah Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali yang telah berhasil membentuk Siskamling di 636 desa pada 8 kabupaten dan 1 kota. Menurutnya, capaian ini menjadi bukti komitmen daerah dalam menindaklanjuti arahan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) untuk menjaga keamanan berbasis kearifan lokal.

"Apresiasi kepada Pemerintah Bali, yang telah secara aktif dan partisipatif menindaklanjuti arahan Bapak Menteri Dalam Negeri dalam menjaga ketentraman dan ketertiban, yang dibuktikan dengan telah 100% dibentuknya Sistem Keamanan Lingkungan di 636 Desa pada 8 kabupaten dan 1 kota," tambahnya.

Ia berharap hal ini bisa menjadi inspirasi bagi daerah lain untuk mengembangkan sistem keamanan tradisional dengan pendekatan berbasis kearifan lokal. Dengan demikian, harmoni sosial dan situasi lingkungan yang kondusif dapat terjaga, serta memperkuat ketahanan masyarakat menghadapi dinamika sosial dan bencana alam.

(anl/ega)

Read Entire Article
Pembukuan | Seminar | Prestasi | |