Seskab Ungkap Penanganan Bencana Sumatera: Jalan Nasional-Jembatan Terhubung

3 hours ago 5
Jakarta -

Sekretaris Kabinet (Seskab) Teddy Indra Wijaya mengungkap progres pemerintah dalam melakukan upaya pemulihan dan penanganan bencana Sumatera dalam kurun satu bulan. Teddy mengatakan sejumlah jalan nasional dan jembatan sudah ada yang kembali terhubung.

"Dalam satu bulan ini kita ada hasil konkret," kata Teddy melalui akun Instagram resmi Seskab, Selasa (30/12/2025).

Teddy mengatakan, dari total 78 jalan nasional yang terputus, dalam kurun satu bulan ini tinggal 6 jalan nasional yang masih dalam proses terhubung. Rinciannya tersebar di Aceh, Sumbar, dan Sumut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"78 jalan nasional putus, per satu bulan, dari 78 tinggal 6 yang masih proses penyambungan, empat titik di Aceh dan ada di Sumbar dan di Sumut," kata Teddy.

Selain itu, pemerintah telah berupaya mempercepat penyambungan jembatan lintas kabupaten. Teddy menyebut, per satu bulan ini sudah 12 jembatan lintas kabupaten yang dapat tersambung lagi dan menghubungkan antarkabupaten.

"Jembatan lintas kabupaten. Banyak sekali jembatan yang membuka antarkabupaten yang putus. Per sekarang, satu bulan, 12 jembatan yang sungainya lebar-lebar, 50 meter ke atas, bahkan di Bireuen itu sampai 180 meter, itu tersambung," katanya.

Teddy mengatakan biasanya pembangunan jembatan membutuhkan waktu lebih dari sebulan. Namun proses gotong royong yang dilakukan antara petugas dan warga dapat mempercepat tersambungnya jembatan tersebut.

"Pasang jembatan ini biasanya satu bulan lebih, oleh petugas, dibantu warga, bisa ada yang satu minggu, ada yang 10 hari. Itu dari baja. Bajanya beratnya 30 sampai 50 ton. Kenapa jembatan yang utama kita fokus, selain yang lainnya? Karena agar bisa jalur logistik masuk, tembus antarkabupaten, antarprovinsi," katanya.

Selain itu, pemerintah juga menyiapkan 600 hunian untuk korban bencana. Pembangunan 600 hunian tersebut ditargetkan rampung pekan depan.

"Dalam satu bulan ini, seminggu ke depan, ada 600 rumah hunian yang akan jadi. Kemudian dari BNPB ada 450 hunian. Bapak Presiden menginstruksikan ke Kepala Danantara untuk bangun cepat-cepatnya rumah hunian, 15 ribu rumah. Anda bisa lihat sendiri progresnya bagaimana," katanya.

Selain itu, Teddy mengungkap Menteri Perumahan juga telah membangun rumah hunian tetap sebanyak 2.500 unit sejak minggu lalu di Sumatera Utara. Selanjutnya minggu depan juga akan dibangun lagi 2.500 unit di tiga provinsi terdampak bencana.

Selain itu, Teddy juga mengungkap progres pemulihan bidang kesehatan. Ia menyebut sebanyak 87 rumah sakit dan ratusan puskesmas yang sempat lumpuh di daerah bencana kini sudah kembali beroperasi.

"Dalam satu bulan ini, 87 itu semuanya sudah bisa melayani pasien. Kemudian ada 867 puskesmas yang lumpuh. Sekarang, satu bulan, tinggal 8 yang belum beroperasi," katanya.

Kemudian di sektor ekonomi dan pendidikan di daerah terdampak bencana itu mulai pulih. Teddy menyebut sejumlah sekolah sudah dibersihkan sehingga dapat digunakan kembali untuk proses pembelajaran siswa.

"Ada beberapa sekolah yang lumpuh, sekarang sudah bersih. Sudah ada mulai mengajar, walaupun musim libur. Kemudian pasar-pasar, beberapa sudah mulai beroperasi. Perekonomian perlahan-lahan mulai jalan," kata Teddy.

Teddy menyebut progres pemulihan penanganan bencana tersebut bisa cepat karena telah mendapat arahan dari Presiden Prabowo. Dia juga mengungkap progres pemulihan penanganan bencana itu juga dapat selesai dilakukan atas kerja sama warga dan petugas di lapangan.

"Kenapa bisa cepat? Bapak Presiden dari awal menginstruksikan kepada semuanya agar secepat mungkin lakukan dengan segera untuk pemulihan. Ya ini hasilnya. Kenapa bisa? Karena di lapangan para petugas dan warga nyatanya itu sama-sama saling bantu, saling kerja sama, gotong royong semua. Petugas, warga, relawan. Jadi satu semua. Di lapangan seperti itu," kata Teddy.

Namun ia mengakui penanganan bencana tersebut belum sempurna sepenuhnya. Teddy juga mengapresiasi peran relawan yang melaporkan ke petugas mengenai kondisi daerah mana yang belum terjamah sehingga TNI Polri dapat segera mengerahkan bantuan ke daerah tersebut.

"Apakah semua tadi sudah sempurna? Apakah semua warga sudah didatangi petugas satu per satu? Tentu belum 100 persen. Tapi Alhamdulillah sejak kemarin banyak relawan yang datang ke daerah terdampak, benar-benar tulus ikhlas untuk membantu, ketika di lapangan mereka temukan titik yang belum ada bantuan atau belum ada petugas. Mereka laporkan. Mereka sampaikan," kata Teddy.

"Mereka informasikan kepada TNI, Polri, BNPB, petugas di lapangan semuanya. Sehingga yang belum ada bantuan bisa segera didorong pakai helikopter dan lain sebagainya. Makanya mari kita di sini semua sama-sama kuncinya saling melengkapi," tambahnya.

(yld/dhn)


Read Entire Article
Pembukuan | Seminar | Prestasi | |