SDN di Cilegon Ini Bakal Ditutup, 36 Murid Tersisa Dipindah ke Sekolah Lain

Cilegon -

SD Negeri Cilodan di Cilegon, Banten, bakal ditutup karena muridnya hanya tersisa 36 orang dan permukiman di sekitarnya sudah kosong. Wali Kota Cilegon Robinsar mengatakan lahan permukiman di sekitar SD tersebut telah dibeli oleh salah satu perusahaan sehingga mayoritas warga sudah pindah.

"Terkait SD Negeri Cilodan, kemarin Bu Kadis melaporkan kepada saya bahwa karena memang area situ akan sudah dibebasin sama Chandra Asri ya, kampung itu kan sudah bedol desa. Jadi relatif sudah nggak ada muridnya dan masyarakat pun nggak ada. Ada pun hanya nemplok-nemplok dan sedikit," kata Robinsar di Cilegon, Kamis (17/7/2025).

SDN Cilodan hanya menyisakan 36 siswa di kelas 4, 5, dan 6. Pemerintah merencanakan penutupan sekolah karena tidak efektif untuk proses belajar-mengajar.

"Jadi memang siswanya itu hanya 36 siswa, 4 kelas, kelas 4, 5, dan 6. Jadi memang sudah nggak efektif, masyarakatnya juga nggak ada, lahannya sudah dibeli Chandra Asri. Akhirnya kami mengambil keputusan untuk segera tutup sekolahnya dan nanti anak-anaknya didistribusikan ke sekolah terdekat," ujarnya.

Pemkot Cilegon merencanakan sekolah itu ditutup tahun ini. Robinsar mengatakan surat keputusan sudah diteken untuk diajukan ke kementerian terkait.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Cilegon, Heni Anita Susila, mengatakan sekolah tersebut hanya menyisakan 36 siswa dan enam guru, termasuk kepala sekolah. Siswa yang masih belajar di sana akan dipindahkan ke dua sekolah terdekat.

"Karena SD Negeri Cilodan ini kampung di sekelilingnya itu sudah bedol kampung dibeli oleh PT Pancapuri tetapi bangunan sekolah kan masih milik Pemkot dan kami kemarin sudah mendapatkan restu dari Pak Wali sekalipun SK-nya belum keluar SK penutupannya tetapi nanti rencananya ini anak-anak ini, peserta Didik ini akan didistribusikan ke sekolah-sekolah terdekat, yaitu SD Pangabuan dan SD Gunung Sugih. Begitupun tenaga pengajarnya, itu akan direlokasi ke sekolah-sekolah terdekat dengan domisili guru-gurunya itu," ujarnya.

(haf/haf)