Polri Beri Penghargaan ke 3 Tokoh Mitra Bhayangkara

5 hours ago 3

Jakarta - Polri memberikan penghargaan kepada tiga tokoh mitra Bhayangkara. Ketiganya adalah Profesor Dr Nining Widyah Kusnanik, S.Pd., M.Appl.Sc., Profesor Dr Ir Ali Zum Mashar dan Velmariri Bambari.

Pemberian penghargaan terhadap ketiganya diberikan dalam acara malam puncak Hoegeng Awards 2025 di Auditorium Mutiara STIK-PTIK Polri, Jakarta Selatan, Rabu (16/7/2025).

Prof Nining diberikan penghargaan Tokoh Mitra Bhayangkara atas dedikasinya sebagai penggerak komunitas ketahanan pangan rakyat. Prof Ali diberi penghargaan Tokoh Mitra Bhayangkara atas inovasi ketahanan pangan rakyat. Sedangkan Velmariri diberi penghargaan Tokoh Mitra Bhayangkara karena berkontribusi dalam pendukung penegakan hukum kaum rentan.

Siapa ketiga tokoh yang diberi penghargaan oleh Polri tersebut? Berikut ini profilnya:

Profesor Nining

Prof Nining Widyah merupakan Dekan Fakultas Ketahanan Pangan Universitas Negeri Surabaya. Dia seorang akademisi yang berdedikasi tinggi dalam pengembangan ilmu pengetahuan, khususnya di bidang fisiologi olahraga dan ketahanan pangan.

Mitra Bhayangkara di Hoegeng Awards 2025Penerima Penghargaan Tokoh Mitra Bhayangkara di Hoegeng Awards 2025 Foto: Tangkapan layar YouTube Divisi Humas Polri

Sejak menjadi dosen pada 1994, Prof Nining telah menorehkan banyak prestasi, baik dalam pengajaran, penelitian, maupun pengabdian masyarakat. Dia dikenal sebagai pakar fisiologi olahraga dan pelatihan.

Prof Nining menunjukkan kepemimpinan visioner dalam isu-isu strategis bangsa, salah satunya adalah ketahanan pangan. Sebagai Dekan Fakultas Ketahanan Pangan UNESA, ia membangun fondasi kuat untuk pengembangan pendidikan tinggi berbasis agroekoteknologi, teknologi pangan, bioteknologi, dan kewirausahaan pangan digital.

Prof Nining berkontribusi dalam menginisiasi dan mendampingi berbagai program lapangan. Berikut ini program-program yang didampingi oleh Prof Nining:

- Program Klinik Tani Sirkular Milenial Semeru (KTSM SEMERU)
- Sekolah Nasional Tangguh untuk Ketahanan Pangan Rakyat (SENTRA)
- Penguatan Peran Mahasiswa sebagai Brigade Ketahanan Pangan bersama dengan Bhabinkamtibmas Polda Jawa Timur
- Pesantren Ketahanan Pangan bersama Polres Sidoarjo
- Mendorong Implementasi dan Hilirisasi Riset dan Pengabdian Masyarakat Civitas Akademika kepada Kelompok Petani Binaan Polda Jawa Timur

Profesor Ali Zum Mashar

Profesor Ali Zum Mashar merupakan peneliti dari Institut Pertanian Bogor (IPB). Dia berdedikasi dalam mendampingi petani di berbagai daerah, termasuk di pedalaman Kalimantan Barat.

Penghargaan dari Polri ini menjadi apresiasi atas kontribusinya dalam mendorong peningkatan produksi pertanian, khususnya jagung. Dia memakai pendekatan ilmiah dan pelatihan berbasis teknologi tepat guna untuk meningkatkan produksi pertanian.

Mitra Bhayangkara di Hoegeng Awards 2025Penerima Penghargaan Tokoh Mitra Bhayangkara di Hoegeng Awards 2025 Foto: Tangkapan layar YouTube Divisi Humas Polri

Sebagai akademisi dari IPB, Prof Ali tak hanya dikenal di kalangan kampus, tetapi juga di tengah-tengah petani. Ia aktif terjun langsung membimbing kelompok tani, serta menyederhanakan ilmu pertanian modern agar mudah dipahami dan diterapkan masyarakat desa.

Terbaru, salah satu kiprahnya terlihat di Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat. Dalam kerja sama dengan Polda Kalimantan Barat, Prof Ali memberikan pelatihan tentang pengolahan lahan dan teknik budidaya jagung yang sesuai dengan standar nasional. Program ini mampu meningkatkan produktivitas petani lokal secara signifikan.

Velmariri Bambari

Velmariri Bambari merupakan ibu rumah tangga di Lembah Bada, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah. Aktivis Institut Mosintuwu itu menjadi satu-satunya pendamping korban kekerasan seksual di Lembah Bada.

Velmariri aktif mengadvokasi keadilan untuk korban dengan menentang sejumlah ketentuan dalam hukum adat setempat. Dia gesit mendatangi sejumlah Majelis Adat untuk meminta pencabutan denda 'cuci kampung' yang dijatuhkan kepada keluarga korban.

Mitra Bhayangkara di Hoegeng Awards 2025Penerima Penghargaan Tokoh Mitra Bhayangkara di Hoegeng Awards 2025 Foto: Tangkapan layar YouTube Divisi Humas Polri

Menurut hukum adat, sanksi tersebut dikenakan sebagai bentuk pemulihan kampung. Namun Velmariri menilai sanksi itu justru menambah beban korban.

Meski dengan keterbatasan fisik dan berjalan harus menggunakan kruk, Velmariri tetap aktif menjalankan pendampingan dan pendekatan ke tokoh-tokoh adat. Upayanya dilakukan agar pelaku kekerasan seksual bisa diproses secara hukum negara dan korban mendapat perlindungan yang layak. (fas/knv)

Loading...

Hoegeng Awards 2025

Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

Read Entire Article
Pembukuan | Seminar | Prestasi | |