Pertamina Group Kembangkan Pusat Rehabilitasi Orang Utan di Kaltim

17 hours ago 4

Jakarta -

PT Pertamina (Persero) melalui anak usaha Subholding Upstream PT Pertamina Hulu Sanga Sanga (PHSS) terus tengah berupaya untuk memberikan kontribusi untuk menjaga kelestarian lingkungan dan memelihara satwa dilindungi.

Salah satu inisiatif nyata diwujudkan dengan mengembangkan Pusat Rehabilitasi Orang Utan Samboja Lestari di Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, bekerja sama dengan Borneo Orang utan Survival Foundation (BOSF).

Komisaris PT Pertamina (Persero) Nanik S Deyang menyampaikan apresiasi atas komitmen perusahaan dalam memelihara satwa langka dan melestarikan lingkungan.

"Saya terharu, tidak semua orang mau merawat orang utan di tempat seperti ini. Hal ini menunjukkan kepedulian Pertamina terhadap pelestarian satwa dilindungi. Saya berharap kedepannya seluruh Pertamina Group bisa terlibat aktif dalam upaya ini," ujar Nanik dalam keterangan tertulis, Jumat (25/7/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara itu, Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero), Fadjar Djoko Santoso mengatakan komitmen kelestarian lingkungan menegaskan Pertamina sebagai perusahaan energi nasional peduli terhadap masa depan lingkungan dan keberlanjutan ekosistem di Indonesia.

"Inisiatif ini bagian dari Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) Pertamina pilar lingkungan, khususnya dalam konservasi keanekaragaman hayati fauna," kata Fadjar.

Fadjar menambahkan program ini selaras dengan implementasi prinsip ESG (Environmental, Social, and Governance), serta mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB/SDGs) poin 13 (penanganan perubahan iklim), 14 (menjaga ekosistem laut), dan 15 (menjaga ekosistem darat).

Sejak 2023, PHSS telah melakukan konservasi terhadap tiga individu orang utan, dengan dua individu tambahan direncanakan untuk konservasi pada periode 2026-2027. Upaya ini didukung dengan rehabilitasi habitat melalui penanaman pohon di kawasan Samboja Lestari seluas 8 hektar yang dimulai tahun 2024 dan akan berlanjut hingga 2027.

Jenis pohon yang ditanam mencakup pohon endemik seperti Damar, Merembun, dan Balangeran sebagai bagian dari upaya pemulihan ekosistem hutan, serta pohon produktif seperti mangga dan pepaya yang menjadi sumber pangan alami bagi orang utan.

Hingga kini, Pertamina telah menjalankan lebih dari 50 program konservasi keanekaragaman hayati fauna, dengan total 261 jenis hewan dan lebih dari 800.000 individu satwa yang telah dikonservasi. Satwa tersebut meliputi spesies seperti gajah, elang, monyet, bekantan, yaki, pesut, rusa, penyu, merak, kupu-kupu, dan lainnya.

"Langkah ini menjadi bukti nyata bahwa Pertamina Group tidak hanya berperan dalam menjaga ketahanan energi nasional, tetapi juga aktif dalam menjalankan program pelestarian alam, khususnya untuk konservasi satwa endemik Indonesia seperti orang utan," tutupnya.

(prf/ega)

Read Entire Article
Pembukuan | Seminar | Prestasi | |