Jakarta -
Dedi Mulyadi menyampaikan kinerjanya menjelang satu tahun menjabat Gubernur Jawa Barat. Dedi mengatakan hal signifikan yang dilakukan adalah relokasi anggaran.
Hal itu disampaikan Dedi Mulyadi kepada Pemimpin Redaksi detikcom, Alfito Deannova Ginting, dalam Jejak Pradana, ditulis Jumat (7/11/2025). Dedi mengatakan dampak yang bisa dirasakan adalah progres pembangunan di Jawa barat.
"Yang pertama adalah bisa dilihat dari progres pembangunan. Yang pertama di Jawa Barat melakukan relokasi anggaran, itu memindahkan belanja-belanja yang dianggap tak penting itu menjadi belanja kebutuhan publik," ujar Dedi Mulyadi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dedi mengatakan anggaran Pemprov Jabar saat dia memimpin mengalami penurunan dari tahun sebelumnya Rp 37 triliun. Saat ini APBD Pemprov Jabar Rp 31 triliun.
"Rp 31 triliun (2025) dan besok (2026) Rp 27 triliun, tetapi belanja kebutuhan publiknya mengalami peningkatan tajam," katanya.
Dedi menyampaikan Pemprov Jabar saat ini fokus pada pembangunan infrastruktur. Menurut dia, untuk menggenjot sektor pendidikan, kesehatan dan industri, tetap dibutuhkan infrastruktur jalan yang baik.
"Yang mengalami lonjakan sangat tajam adalah infrastruktur jalan dan kelengkapannya, terdiri dari apa? Misalnya dulu belanja infrastruktur jalan itu... waktu anggaran Rp 37 triliun kisarannya hanya Rp 400 miliar, hari ini Rp 3 triliun," terangnya.
Dedi mengatakan dalam satu tahun ini anggaran untuk pembangunan infrastruktur capai Rp 3 triliun. Dia pun harus memangkas anggaran perjalanan dinas Gubernur.
"Gubernur perjalanan dinasnya dari Rp 1,5 miliar menjadi Rp 100 juta," jelasnya.
Dedi mengatakan, pada tahun-tahun sebelumnya, menurut Dedi, Pemprov Jabar mengucurkan anggaran untuk infrastruktur selalu fluktuatif.
"Dulu fluktuatif, Rp 400 miliar, kadang Rp 800 miliar, turun lagi ke Rp 400 miliar. Nah misalnya dulu kalau pasang PJU di Jabar itu lampunya paling sebulan, habis itu mati lagi, itu paling kisaran angkanya Rp 30 miliar," ucap Dedi.
"Hari ini menyentuh angka Rp 800 miliar kalau tak salah. Loncat. Belanja listrik untuk rakyat miskin yang belum terkoneksi dulu paling hanya Rp 20 miliar, hari ini hampir menyentuh angka Rp 400 miliar," terangnya.
Dedi juga mengatakan pembangunan sekolah baru dan ruang kelas digenjot tahun ini. Dia mengatakan anggaran yang sudah digelontorkan untuk sektor pendidikan mencapai Rp 1 triliun.
"Bangun sekolah dulu hampir nggak ada, kelas baru nggak pernah dibangun. Sekolah baru nggak dibangun, hari ini kita hampir menyentuh anggaran hampir Rp 1 triliun untuk rehabilitasi sekolah, bangun ruang kelas baru," ucapnya.
Lebih lanjut, Dedi juga mengatakan, sebelum dia memimpin, anggaran untuk penanganan banjir tak menggunakan APBD Jabar, melainkan menggunakan Dana Alokasi Khusus (DAK) dari APBN.
"Kebetulan DAK hari ini nggak ada. Akhirnya pakai dana kabupaten. Hari ini kita bisa menyentuh hampir Rp 450 miliar," ucapnya.
Dedi juga mengatakan saat ini alat berat sudah tersedia di semua kabupaten di Jabar untuk penanganan bencana. Dia menyebut, meski anggaran menurun, kinerja tak boleh surut.
"Nah, di 2026 ini, saya cek tadi pagi karena besok kita paripurna berapa jalan dan kelengkapannya kita naikin sesuai keinginan Bapak, Rp 3,5 triliun," ucapnya.
"Dan yang paling menarik adalah di tahun ini kita mulai mengasuransikan ojol, kemudian ART, nelayan, petani, buruh bangunan dan kuli panggul," kata dia.
Asuransi ketenagakerjaan itu, kata Dedi, baru melayani 1 juta orang yang dibagi 500 ribu orang di kabupaten/kota dan 500 ribu orang di provinsi.
"Jadi 500 ribu ditanggung provinsi, 500 ribu ditanggung kabupaten/kota, 1 juta orang dilindungi," kata pria yang akrab disapa KDM itu.
Dedi juga bicara soal sekolah negeri gratis. Tahun depan, Dedi mengatakan anak kategori miskin akan gratis di sekolah swasta di Jabar.
"Jadi uangnya diberikan kepada siswanya, siswanya bayaran sendiri, gitu," kata Dedi.
Jejak Pradana adalah potret dedikasi setahun pertama untuk negeri. Talk show inspiratif ini akan menghadirkan pemangku kepentingan dari pemerintah maupun swasta yang berdedikasi memajukan negeri dalam setahun terakhir. Saksikan konten lengkapnya di detik.com/jejak-pradana.
(idn/imk)














































