Menteri LH Ungkap Penyebab Kondisi Udara Jakarta Tak Sehat

17 hours ago 2

Indramayu -

Menteri Lingkungan Hidup (LH) Hanif Faisol Nurofiq menyebut udara di Jakarta dalam kondisi tidak sehat. Dia menyebutkan faktor-faktor penyebab buruknya kualitas udara di Jakarta.

"Ini pertemuan koordinasi sebenarnya, bahwa udara Jakarta, sudah kita sampaikan beberapa minggu yang lalu, kondisinya, kualitasnya semakin menurun," kata Hanif usai meninjau Kilang Balongan milik Pertamina di Indramayu, Jawa Barat, Jumat (13/6/2025).

Dia mengatakan kondisi tersebut juga masih terjadi belakangan hari ini. Menurutnya, harus ada tindakan untuk memperbaiki kualitas udara Jakarta.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kemarin katanya nomor 2 di dunia, dan hari ini seperti kemarin, kelihatannya suasananya masih sama. Jadi kita perlu melakukan langkah-langkah antisipasi," ucapnya.

Hanif menyebutkan 35-57 persen pemicu udara buruk di Jakarta disebabkan kadar sulfur tinggi dari hasil pembakaran BBM pada kendaraan yang beroperasi di jalanan. Selain itu, buruknya kualitas udara di Jakarta dipicu pembakaran sampah hingga kegiatan konstruksi.

"Jadi setelah kita teliti dari semua kajian yang sampai kepada menteri, maka kontribusi memburuknya udara Jakarta ini 35-57 persen disumbang dari BBM," kata dia.

"Kemudian pembakaran sampah ataupun illegal burning yang berkontribusi sampai 14 persen, kemudian baru kegiatan konstruksi yang sekitar 13 persen, kemudian cerobong industri," imbuhnya.

Hanif menjelaskan BBM di Jakarta secara keseluruhan dipasok dari Kilang Balongan Indramayu. Dia meminta pemasok BBM mengambil langkah untuk membuat BBM rendah sulfur yang dipasok ke Jabodetabek.

"Untuk segera merubah BBM, memenuhi standar-standar kandungan-kandungan, terutama sulfurnya yang ramah lingkungan. Jadi ini yang kemudian, kita lakukan pertemuan ini," beber Hanif.

"Kami sampaikan bahwa hampir 35-57 persen kualitas udara yang jelek di Jakarta, terkonfirmasi berasal dari BBM yang masih tinggi sulfurnya. Sulfur yang kita harapkan dari standar internasional paling tidak di 50 ppm, jadi ini yang belum kita capai," katanya.

Dia mengatakan Kementerian LH juga sudah mengambil langkah penindakan terhadap pihak yang menyebabkan polusi udara di Jakarta. Hanif mengatakan kualitas udara yang buruk mengganggu kesehatan masyarakat seperti infeksi saluran pernafasan akut (ISPA).

"Sampai tadi malam kami menutup dua perusahaan di Cikarang yang menyebabkan udara hitam itu, itu juga (dampaknya) udaranya masih seperti ini," ujarnya.

Selain itu, Hanif mengatakan ada ribuan cerobong kawasan industri yang harus ditangani demi mengendalikan polusi udara.

"Ada 48 kawasan industri di Jabodetabek. Kalau berdasarkan data sampel kami ada 4.000 cerobong di Jabotabek. Jadi 4.000 cerobong. Satu cerobong saja penyakitnya luar biasa dan 4.000 yang hari ini sedang kita tangani bersama," ungkapnya.

Hanif mengatakan kondisi memburuknya kualitas udara Jakarta perlu diantisipasi secepatnya sebelum polusi udara lebih buruk.

"Karena kita sadari sebenarnya kualitas udara cenderung kurang sehat atau memburuk di bulan Juli-Agustus. Ini baru bulan Juni kondisinya sudah seperti ini," katanya.

"Kalau kita tidak segerakan ambil-ambil langkah lebih fundamental, maka dua bulan ke depan maka dampaknya akan cukup serius. Jadi kita mengajak seluruh elemen yang ada di Jabodetabek untuk berani para penyebab polutan yang membuat hilangnya langit bumi kita," tambahnya.

Dia mengatakan penanganan polusi udara ini dilakukan bersama-sama. Dia berharap kolaborasi penanganan polusi udara ini berhasil dilakukan.

"Jadi dalam waktu segera kami akan melakukan semacam deklarasi ataupun apapun namanya, dengan Pak Gubernur DKJ dengan seluruh bupati, wali kota Jabodetabek untuk bersama-sama melawan polunter yang menyebabkan langit kita tidak biru lagi," kata dia.

(jbr/imk)

Loading...

Hoegeng Awards 2025

Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

Read Entire Article
Pembukuan | Seminar | Prestasi | |