AHY Pastikan Percepatan Konektivitas Bengkulu-Enggano Terus Berjalan

3 hours ago 4

Jakarta -

Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) memastikan pembangunan konektivitas Bengkulu-Enggano terus dipercepat. Hal ini disampaikan pada rapat koordinasi (rakor) tindak lanjut Instruksi Presiden Nomor 12 Tahun 2025 di Bengkulu.

Ia menerangkan pertemuan ini menjadi bentuk komitmen pemerintah pusat untuk hadir langsung dalam meninjau progres pembangunan.

"Instruksi presiden ini menuntut kerja terpadu dari seluruh pihak. Bukti nyata terlihat dari terbukanya alur pelayaran, sehingga pemulihan pelayanan transportasi laut berjalan lebih cepat," ujarnya dalam keterangan tertulis, Selasa (16/9/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pulau Enggano sebagai salah satu pulau terluar Indonesia mendapat perhatian khusus karena transportasi laut dan udara menjadi kunci mobilitas warga serta distribusi logistik.

Sebelum rakor, AHY meninjau langsung bagaimana aktivitas di Pelabuhan Pulau Baai yang menjadi salah satu penghubung untuk konektivitas pembangunan.

Ia menambahkan, pembukaan kembali alur pelayaran Pelabuhan Pulau Baai lebih cepat dari target, ditandai dengan KMP Pullo Tello sebagai kapal pertama yang beroperasi dan terus bertambah hingga pertengahan September.

"Alhamdulillah, target yang seharusnya 31 Agustus justru bisa kita selesaikan lebih cepat pada 7 Juli. Ini overprestasi berkat kerja keras semua pihak," sambungnya.

Namun, persoalan sedimentasi dan abrasi di Pelabuhan Pulau Baai masih menjadi poin yang harus diperhatikan oleh pemerintah dengan menormalisasi garis pantai serta memperkuat dermaga.

"Kalau ini dibiarkan berulang, biaya yang dikeluarkan akan sangat besar. Karena itu kita tidak boleh berhenti pada solusi jangka pendek, tetapi membangun sistem yang kokoh dan berkelanjutan. Dengan begitu Bengkulu dan Enggano bisa berkembang lebih pesat," imbuhnya.

Selain pembangunan pelabuhan, terdapat berbagai kemajuan lain yang turut dicapai, seperti beroperasinya listrik di Enggano selama 24 jam dengan cadangan daya hingga 60 hari, jaringan telekomunikasi aktif di Desa Banjarsari, hingga meningkatnya frekuensi penerbangan Bengkulu-Enggano menjadi empat kali per minggu.

AHY pun menekankan bahwa pembangunan infrastruktur tidak hanya soal fisik, tetapi juga mengenai dampak yang dirasakan oleh masyarakat.

"Pembangunan infrastruktur bukan sekadar beton dan aspal, melainkan menghadirkan harapan baru bagi masyarakat. Masyarakat Enggano harus merasakan bahwa negara hadir untuk mereka," katanya.

Lebih lanjut, ia berharap konektivitas yang semakin baik dapat membuka peluang ekonomi baru di Enggano, sembari menegaskan bahwa capaian ini merupakan hasil sinergi pemerintah pusat, daerah, maupun BUMN.

"Melalui kapal dengan kapasitas yang lebih besar, pelayanan transportasi tidak hanya semakin lancar, tetapi juga membuka peluang hadirnya fasilitas kesehatan, perdagangan, serta pengembangan ekonomi baru di pulau," tuturnya.

"Kita harus kawal hingga tuntas agar pembangunan di Bengkulu dan Enggano benar-benar menghadirkan kesejahteraan bagi masyarakat," pungkasnya.

(prf/ega)

Read Entire Article
Pembukuan | Seminar | Prestasi | |