Mensos Minta NGO Beri Bantuan Berdasarkan Asesmen, Jangan karena Viral

3 hours ago 2

Jakarta -

Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf atau Gus Ipul meminta Non-Government Organization atau organisasi nirlaba melakukan asesmen sebelum memberi bantuan. Dia tidak ingin bantuan yang diberikan karena sesuatu yang sedang viral.

Hal itu disampaikannya dalam acara NGO Summit di Sentul, Bogor, Jawa Barat, Jumat (14/11/2025). Mulanya, dia menyampaikan tentang pentingnya penyimpanan data sebelum bantuan diberikan.

"Bagaimana cara membantu kita? Dalam rangka layanan sosial pertama berdasarkan data dulu. Kita harus punya database, harus mengetahui profil siapa yang kita bantu. Dengan mengetahui profilnya itu kita bisa asesmen, mengerti betul apa yang mereka butuhkan," kata Gus Ipul dalam sambutannya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia tak menampik bahwa terkadang, pihak yang tidak membutuhkan justru mendapatkan bantuan. Maka dari itu, asesmen sasaran penerima bantuan juga penting dilakukan.

"Kalau data akurat, intervensi kita akurat, bantuan kita akurat. Kalau data kita tidak akurat, tentu intervensi tidak akan teratur. Sehingga sangat penting data itu," bebernya.

Selain memberi bantuan, menurutnya juga penting tindak lanjut berupa pemberdayaan. Sehingga masyarakat bisa berdaya dan mandiri, menjadi tak tergantung dengan bantuan.

"Kalau kita membantu orang, tuntaskan, selesaikan. Yang namanya pemberdayaan secara teori itu tiga hal. Keterampilannya diperkuat, asetnya diperkuat, dan aksesnya diperkuat," bebernya.

Gus Ipul juga meminta agar pemberi bantuan tidak serta-merta merespons kasus yang sedang ramai atau viral. Menurutnya, jangan sampai semua bantuan terpusat kepada yang sedang ramai tersebut.

"Belakangan ini dengan adanya kemajuan teknologi, banyak sekali repsons kasus. Ada kasus muncul, viral, semua membantu sampai lebih-lebih, yang lain nggak dapat. Kita semua bantu akhirnya," sebutnya.

"Seperti dulu jualan es yang kasus dengan Gus Miftah itu sampai umroh berapa kali. Karena ini sifat kedermawanan orang Indonesia ini tiga besar, cepat sekali itu," lanjutnya.

Namun menurutnya bukan berarti yang viral tidak boleh dibantu. Namun, tetap perlu adanya asesmen ketat. Sehingga apabila sudah dibantu ornag lain, jangan sampai terpusat di sana.

"Sama seperti bencana. Bencana itu ada masa darurat di mana ada pengungsi, ini. Itu yang bantu sudah pasti berlebih, nggak pernah kurang. Nanti setelah selesai masa kedaruratan saat rehabilitasi, itu sepi itu. Nah inilah kadang bagi teman-teman saya mohon utnuk adanya asesmen," imbuhnya.

Simak juga Video: Cerita Gus Ipul Benahi Data Penerima Bansos

(rdh/dek)

Read Entire Article
Pembukuan | Seminar | Prestasi | |