Agandugume, Papua - Di tengah kabut tebal yang menyelimuti pegunungan tengah Papua, prajurit Satgas Yonif 142/KJ Pos Agandugume menunjukkan wajah humanis TNI. Dipimpin Letda Ckm Bayu, mereka menggelar pelayanan kesehatan gratis bagi masyarakat sekitar pada Rabu pagi (1/10/2025), sebagai bentuk nyata kepedulian terhadap kesehatan warga di wilayah terpencil.
Sejak pagi, masyarakat berdatangan ke pos dengan penuh harapan. Bagi mereka, kegiatan ini menjadi angin segar di tengah keterbatasan fasilitas medis. Tim kesehatan Satgas memeriksa kondisi warga, memberikan obat-obatan, serta memberikan edukasi tentang pentingnya menjaga pola hidup sehat.
“Kami hadir bukan hanya menjaga keamanan, tapi juga ingin membantu masyarakat agar tetap sehat dan sejahtera. Ini bagian dari pengabdian kami kepada rakyat, ” ujar Letda Ckm Bayu di sela kegiatan.
Kedekatan TNI dan Rakyat yang Semakin Erat
Warga Agandugume menyambut kegiatan ini dengan antusias dan rasa syukur. Kehadiran prajurit berseragam loreng dianggap membawa harapan baru di tengah keterisolasian wilayah.
“Terima kasih bapak tentara, kami senang sekali bisa berobat. Di sini jauh dari puskesmas, jadi ini sangat membantu, ” ungkap salah seorang warga dengan wajah penuh senyum.
Selain memberikan pengobatan, kegiatan ini juga menjadi jembatan persaudaraan antara TNI dan masyarakat. Momen interaksi sederhana seperti ini memperkuat rasa percaya, bahwa TNI hadir bukan untuk menakuti, melainkan melindungi dan melayani.
Cahaya Kasih di Tengah Pegunungan Papua
Aksi kemanusiaan ini menjadi simbol bahwa di balik medan yang sulit dan terpencil, TNI tetap hadir membawa cahaya kasih dan kepedulian. Satgas Yonif 142/KJ berkomitmen untuk terus melanjutkan pelayanan serupa di berbagai wilayah penugasan, agar masyarakat Papua dapat merasakan kehadiran negara secara langsung.
“Kesehatan adalah kunci masa depan. Kami ingin masyarakat di pegunungan pun mendapatkan hak yang sama untuk hidup sehat dan sejahtera, ” tambah Letda Ckm Bayu.
Dengan langkah kecil penuh ketulusan, prajurit Satgas Yonif 142/KJ membuktikan bahwa pengabdian sejati tidak hanya dilakukan dengan senjata, tetapi juga dengan tangan yang menyembuhkan dan hati yang melayani.
(PenSatgas Yonif 142/KJ)
