Menaker-Gubernur Banten Hadiri Deklarasi Setop Calo Tenaga Kerja di Cikande

Serang -

Menteri Tenaga Kerja (Menaker) Yassierli bersama Gubernur Banten Andra Soni dan Kapolda Banten Irjen Suyudi Ario Seto menyaksikan deklarasi setop calo rekrutmen tenaga kerja di kawasan Industri Cikande, Kabupaten Serang. Mereka ingin agar praktik-praktik percaloan dihilangkan agar masyarakat sejahtera.

Deklarasi ditandatangani oleh Wakil Bupati Serang Najib Hamas, Kapolres Serang AKBP Condro Sasongko, pengelola Kawasan Industri Cikande, pihak perusahaan di Cikande, serta perwakilan serikat buruh. Mereka menandatangani deklarasi menghentikan praktik percaloan.

Gubernur Andra menyampaikan Banten merupakan kawasan industri namun tingkat penganggurannya pun tinggi. Hal itu merupakan paradoks di wilayah Banten.

"Provinsi Banten terkenal dengan industri sejak puluhan tahun lalu, namun paradoksnya, tingkat penganggurannya paling tinggi, salah satu yang tertinggi di Republik Indonesia," ujarnya dalam sambutan di Kawasan Industri Cikande, Kabupaten Serang, Selasa (8/7/2025).

Andra menyebutkan praktik percaloan tenaga kerja marak terjadi di semua kawasan industri di Banten. Namun Polda Banten berupaya untuk memberantas premanisme dan percaloan.

"Beberapa laporan sebelumnya masuk ke kami bahwa praktik percaloan disinyalir terjadi di semua kawasan industri di Banten. Dan alhamdulillah, beberapa bulan lalu, dan sampai sekarang masih berlangsung, Bapak Kapolda dengan jajaran telah melakukan aksi tegas dan terukur, yaitu memproses kurang lebih hampir 500 orang karena premanisme dan percaloan," katanya.

Sementara itu, Menaker Yassierli mengaku sedang menata proses rekrutmen ketenagakerjaan. Upaya itu dilakukan agar pencari kerja bisa terhindar dari proses percaloan.

"Kalau ada satu orang terjerat calo, bayar Rp 10 juta, Rp 20 juta, itu akan menjadi beban ekonomi. Kita ingatkan sekali lagi bahwa proses rekrutmen harus terlaksana dengan baik, dengan dukungan dari industri, dan rekrutmen dilakukan secara transparan," ucapnya.

Yassierli menerangkan, Kemenaker telah membuat platform Siap Kerja untuk menginformasikan lowongan pekerjaan kepada pencari kerja. Platform itu dibuat secara online agar tak ada praktik percaloan dan dilakukan secara transparan.

"Jadi kalau platform Siap Kerja digunakan, calo tak berkutik. Job fair hanya mencari lowongan pekerjaan tak ada gunanya, karena semua sudah menjadi online," katanya.

(aik/idn)