Di Balik Mikrofon Mati yang Dialami Prabowo dan Pemimpin Negara di PBB

3 hours ago 1
Jakarta -

Mikrofon Presiden Prabowo Subianto mati saat memberikan pidato dalam Sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Begitupun pemimpin negara lainnya, kok bisa?

Ternyata mikrofon itu otomatis mati karena memang ada batasan waktunya. Peristiwa itu terjadi dalam momen pertemuan tingkat tinggi PBB terkait isu Palestina dan solusi dua negara di Markas PBB New York, Senin (22/9) waktu setempat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mikrofon Prabowo mati saat menyampaikan kalimat 'kami bersedia menyediakan pasukan perdamaian'.

"Terdapat aturan prosedur bahwa setiap negara mendapat kesempatan 5 menit. Apabila pidato lebih dari 5 menit, maka mikrofon akan dimatikan," kata Direktur Informasi dan Media Kemlu, Hartyo Harkomoyo.

Dia mengatakan setiap pertemuan PBB memiliki aturan tersendiri. Salah satunya alokasi waktu yang diberikan bagi setiap anggota delegasi untuk menyampaikan pandangan mereka di hadapan sidang.

Dia mengatakan suara Prabowo tiba-tiba terputus dan tidak muncul dalam siaran langsung Sidang Majelis Umum PBB karena durasinya telah habis. Namun, Hartyo mengatakan Prabowo menyampaikan pidato dengan lantang sehingga delegasi PBB yang hadir di ruang sidang masih mendengar suara Prabowo meski tanpa mikrofon.

"Meski mikrofon dimatikan, pidato Presiden Prabowo masih jelas terdengar oleh para delegasi di Aula Sidang Majelis Umum," katanya.

Mikrofon Erdogan Mati Juga

Selain Presiden Prabowo, hal serupa dialami Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan. Presiden Prancis Emmanuel Macron, yang memimpin KTT ini bersama Menlu Arab Saudi Pangeran Faisal bin Farhan Al Saud, telah menyampaikan ada batas waktu 5 menit bagi setiap kepala negara yang berpidato.

Jika lewat dari 5 menit, mikrofon yang digunakan akan mati secara otomatis. Setelah menyampaikan regulasi itu, Macron mempersilakan Raja Yordania Abdullah II untuk berpidato.

Setelah Abdullah menyampaikan pidatonya, giliran Erdogan yang berpidato. Erdogan menegaskan soal pentingnya pengakuan terhadap negara Palestina.

Dia juga mendesak gencatan senjata, tidak dibatasinya bantuan kemanusiaan ke Gaza serta agar Israel sesegera mungkin menarik pasukannya dari Gaza. Mikrofon Erdogan kemudian mati setelah dia menyampaikan desakan agar Israel segera menarik pasukan dari Gaza.

"Sekarang adalah saatnya untuk mendeklarasikan gencatan senjata dan jangan batasi bantuan kemanusiaan ke Gaza. Dan untuk Israel, segera tarik pasukan dari Gaza," ujar Erdogan yang diterjemahkan ke bahasa Inggris oleh interpreter dalam siaran langsung.

Dilansir Anadolu Agency, Direktorat Komunikasi Turki menyatakan Erdogan tidak diinterupsi saat pidato. Turki menyebut mikrofon yang digunakan Erdogan memang otomatis mati karena durasi 5 menit yang diberikan kepada para pemimpin negara telah berakhir.

"Pidato Kepala Negara dan Pemerintahan diberikan waktu 5 menit, sementara pembicara lainnya diberikan waktu 3 menit," demikian pernyataan tersebut.

Mikrofon PM Kanada Juga

Peristiwa mikrofon mati di tengah pidato soal Palestina di PBB juga dialami Perdana Menteri Kanada Mark Carney. Mikrofon itu mati setelah durasi 5 menit berakhir.

Jika lewat dari 5 menit, maka mikrofon yang digunakan akan mati secara otomatis. Macron juga menyebut durasi pidato untuk menteri atau perwakilan lain dibatasi 3 menit.

"Kami ingatkan delegasi dibatasi 5 menit untuk kepala pemerintahan dan untuk menteri dibatasi 3 menit. Mikrofon akan dimatikan secara otomatis," ujar Macron.

Setelah menyampaikan regulasi itu, Macron mempersilakan Raja Yordania Abdullah II untuk berpidato pada urutan pertama. Setelahnya, giliran Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan yang berpidato.

Mikrofon yang digunakan Erdogan mati otomatis setelah 5 menit. Mikrofon itu mati usai Erdogan menyampaikan desakan 'Israel, segera tarik pasukan dari Gaza'. Erdogan tetap melanjutkan pidatonya dan mengakhirinya sekitar 1 menit setelah mikrofon mati.

Menlu RI Pastikan Semua Pesan Prabowo Tersampaikan

Menteri Luar Negeri (Menlu) Sugiono mengatakan seluruh pesan Presiden Prabowo Subianto telah tersampaikan meski mikrofon yang digunakan mati otomatis saat pidato di KTT Solusi Dua Negara terkait Palestina di Markas Besar PBB, New York. Mikrofon itu mati karena Prabowo telah melewati durasi maksimal 5 menit.

"Saya kira intinya semua sudah disampaikan," kata Sugiono seperti dilansir Antara, Selasa (23/9/2025).

Sugiono mengatakan setiap kepala negara memang hanya mendapat jatah waktu 5 menit untuk pidato. Dia mengatakan mikrofon otomatis mati setelah waktu yang ditentukan habis.

Presiden Prabowo, kata dia, berbicara lebih lama dari alokasi waktu, sehingga mikrofon terputus menjelang akhir pidato.

Sugiono mengatakan tidak ada perlakuan berbeda terhadap Indonesia karena aturan pembatasan waktu berlaku untuk seluruh negara, kecuali Prancis, yang mendapat waktu lebih lama pada sesi pembukaan. Prancis sendiri merupakan penggagas KTT tersebut bersama Arab Saudi.

Menurut Sugiono, bagian akhir pidato Presiden tetap terdengar oleh peserta KTT di ruang sidang PBB. Sehingga, katanya, seluruh poin penting yang disampaikan Indonesia sudah tersampaikan.

"Saya kira semua pesan sudah tersampaikan," ucap dia.

Presiden Prabowo berpidato pada urutan kelima dalam Konferensi Internasional Tingkat Tinggi untuk Penyelesaian Damai atas Masalah Palestina dan Implementasi Solusi Dua Negara. Mikrofon Prabowo mati menjelang akhir pidatonya. Prabowo pun menyelesaikan pidatonya dengan suara yang lebih lantang di ruang sidang.

(azh/azh)


Read Entire Article
Pembukuan | Seminar | Prestasi | |