Jakarta -
Komunitas pengemudi ojek online (ojol) dan sopir taksi online menggelar demonstrasi di Patung Kuda, di depan pintu masuk silang barat daya Monas. Polisi menutup Jalan Medan Merdeka Selatan.
Pantauan detikcom, Selasa (20/5/2025) pukul 12.00 WIB, Jalan Medan Merdeka Selatan ditutup. Penutupan jalan itu diberlakukan di sepanjang Medan Merdeka Selatan dari arah gambir menuju patung kuda.
Jalan Medan Merdeka Selatan menuju Jalan Medan Merdeka Barat diblokade anggota kepolisian. Pagar blokade berwarna hitam dipasang membentang menutup lebar Jalan Medan Merdeka Selatan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Massa ojol berkumpul tak jauh dari Jalan Medan Merdeka Selatan yang ditutup itu. Massa ojol pertama datang dengan membawa satu mobil komando pada pukul 11.30 WIB.
Driver ojol dan pengemudi taksi online yang berdemo di Patung Kuda, Jakpus, bertambah. Polisi menutup Jalan Medan Merdeka Selatan. (Maulani M/detikcom)
Kemudian massa ojol lainnya datang pukul 12.49 WIB membawa satu mobil komando. Kini terdapat dua mobil komando di demo ojol Patung Kuda.
Dari atas mobil komando, para perwakilan aliansi ojol melakukan orasi. Secara bergantian mereka berorasi mewakili daerah masing masing.
Diketahui terdapat tiga titik, mulai Patung Kuda hingga gedung MPR/DPR RI, yang menjadi lokasi demo. Sebelumnya, Polda Metro Jaya telah mengimbau masyarakat mencari jalur alternatif.
"Hindari kawasan Monas, Bundaran HI, Kementerian Perhubungan, dan gedung DPR/MPR RI selama kegiatan unjuk rasa berlangsung. Masyarakat kami minta mencari jalur alternatif," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi, Selasa (20/5).
Tuntutan Massa Ojol
Ojek dan taksi online akan menolak pesanan dengan mematikan aplikasi dalam aksi demo ini. Asosiasi Ojol Garda Indonesia meminta masyarakat tidak melakukan pemesanan pada Selasa (20/5) hari ini.
"Serta akan dilakukannya pelumpuhan pemesanan penumpang, pemesanan makanan, dan pengiriman barang melalui aplikasi secara massal dengan cara mematikan aplikasi pada hari Selasa, 20 Mei 2025 mulai jam 00.00 sampai jam 23.59 WIB," kata Ketum Asosiasi Pengemudi Ojol Garda Indonesia Raden Igun Wicaksono, dalam keterangannya, kemarin.
Dia mengatakan unjuk rasa tersebut digelar untuk menagih ketegasan pemerintah selaku regulator untuk bertindak atas pelanggaran regulasi yang dilakukan sejak 2022. Dia mengatakan demo hari ini menjadi puncak kekecewaan para pengemudi online.
Berikut tuntutan massa ojol:
1. Presiden RI dan Menteri Perhubungan berikan sanksi tegas kepada perusahaan aplikasi pelanggar regulasi Pemerintah RI / Permenhub PM No 12 Tahun 2019, Kepmenhub KP No 1001 Tahun 2022;
2. DPR RI Komisi V agar menggelar RDP gabungan Kemenhub, asosiasi, aplikator;
3. Potongan aplikasi 10%;
4. Revisi tarif penumpang (hapus aceng, slot, hemat, prioritas dll); dan
5. Tetapkan tarif layanan makanan dan kiriman barang, libatkan asosiasi, regulator, aplikator, dan YLKI.
Lihat Video 'Demo Ojol di Patung Kuda Tuntut Kenaikan Tarif-Kesejahteraan':
(jbr/jbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini