Lestarikan Ekosistem Pesisir, ASDP Tanam 3.000 Mangrove di Bitung

3 hours ago 2

Jakarta -

PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) menanam 3.000 bibit mangrove di pesisir Mawali, Bitung, sebagai bagian dari komitmen menjaga kelestarian lingkungan dan mengurangi emisi karbon. Program ini menjadi langkah nyata ASDP dalam mendukung upaya mitigasi perubahan iklim dan pelestarian ekosistem pesisir.

Direktur Utama ASDP, Heru Widodo, menekankan program yang telah berlangsung hampir dua tahun ini merupakan bentuk komitmen perusahaan dalam menjaga kelestarian lingkungan, bukan sekadar rutinitas.

"Lingkungan adalah ruang hidup bagi manusia dan seluruh ekosistem. Menjaganya berarti menjaga masa depan. Kami berharap penanaman mangrove ini menjadi langkah nyata menuju masa depan yang lebih hijau," ujar Heru dalam keterangan tertulis, Minggu (9/11/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Program ini dijalankan melalui kolaborasi dengan Jejakin, yang tak hanya menekankan aspek penanaman, tetapi juga menjamin keberlanjutan melalui pemantauan pertumbuhan, perhitungan serapan karbon, dan pelaporan rutin yang terukur.

Corporate Secretary ASDP, Shelvy Arifin menjelaskan pemantauan dilakukan tiga bulan setelah penanaman untuk memastikan tingkat kelangsungan hidup bibit.

"Jika tingkat kelangsungan hidup berada di bawah 10 persen, kami akan melakukan penyulaman untuk mengganti bibit yang gagal bertahan. Prinsipnya, bukan hanya menanam, tetapi memastikan ia tumbuh," jelas Shelvy.

Benteng Alami

General Manager ASDP Bitung, Rudy Mahmudi menyampaikan penanaman mangrove berdampak luas, tak hanya menjaga garis pantai tetap stabil, tetapi juga memulihkan habitat biota laut yang sempat menurun.

"Mangrove adalah benteng alami. Ia mencegah abrasi, memulihkan ekosistem, dan membuka peluang bagi masyarakat pesisir untuk mengembangkan ekowisata maupun sektor perikanan. Ini bukan hanya soal alam, tetapi juga pemberdayaan," ujarnya.

Program ini sejalan dengan komitmen ASDP dalam mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya poin 13 dan 15 yang berkaitan dengan perubahan iklim dan ekosistem daratan.

Shelvy menambahkan, penanaman mangrove berperan langsung dalam mitigasi dan adaptasi iklim, serta menjaga keseimbangan ekosistem pesisir dan keanekaragaman hayati.

ASDP sebelumnya telah menanam 1.000 mangrove di Jepara (2023), 2.000 di Kayangan, dan NTB (2024). Dengan penanaman tahun ini, total 6.000 bibit telah ditanam di tiga wilayah berbeda. Ini menjadi bukti nyata komitmen perusahaan terhadap pelestarian lingkungan.

Shelvy menutup dengan harapan agar program ini berlanjut sebagai gerakan kolektif, bukan sekadar aksi tanam pohon.

"Menjaga bumi adalah warisan bersama, dan menjadi tanggung jawab kita semua untuk menjaganya bagi generasi yang akan datang," pungkasnya.

Simak juga Video 'Reda Manthovani: Makna Pelestarian Lingkungan demi Keberlanjutan Kehidupan':

(anl/ega)

Read Entire Article
Pembukuan | Seminar | Prestasi | |