Legislator Respons Anies soal RI Absen di PBB: Tak Semua Harus Presiden Hadir

7 hours ago 4

Jakarta -

Mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan Indonesia harus berperan aktif di kancah internasional serta menyinggung bertahun-tahun kepala negara RI absen di forum PBB. Anggota Komisi I DPR RI Fraksi PDIP, TB Hasanuddin, balik mempertanyakan pendapat Anies terkait hal tersebut.

"Justru saya mau tanya? Mana yang tak dihadiri presiden," kata TB Hasanuddin saat dihubungi, Selasa (15/7/2025).

Hasanuddin mengatakan tidak semua agenda harus dihadiri langsung oleh presiden. Dia menyebut Indonesia sudah cukup aktif di panggung internasional, khususnya PBB.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kalau standarnya harus presiden, kan tak semua event presiden harus hadir. Pada umumnya dihadiri cukup oleh Menlu, dan Indonesia cukup aktif," ujarnya.

Anies Ungkit Presiden Absen Forum PBB

Seperti diketahui, mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan Indonesia harus berperan aktif di kancah internasional. Anies pun menyinggung bertahun-tahun kepala negara absen di forum PBB.

"Kita harus selalu muncul dalam pertemuan-pertemuan global. Bapak ibu sekalian bertahun-tahun Indonesia absen di pertemuan PBB. Kepala negara tidak muncul. Selalu Menteri Luar Negeri," kata Anies saat berpidato dalam Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) I Gerakan Rakyat, di Jakarta Pusat, Minggu (13/7).

Anies menilai sikap pasif di dunia internasional dapat merugikan Indonesia sebagai negara yang besar. Dia menganalogikan hal itu seperti orang yang memiliki rumah besar di kampung, tapi tidak ikut rapat RT.

"Kalau kita tidak aktif di dunia internasional. Itu seperti begini. Kita warga kampung. Ukuran kampungnya nomor 4 terbesar. Ukuran rumahnya nomor 4 terbesar di RT itu. Tapi kalau rapat kampung kita tidak pernah datang. Cuma kita bayar iuran jalan terus," ucapnya.

Lebih lanjut, Anies menuturkan Indonesia punya posisi penting di Asia Tenggara.

"Di Timur ada Tiongkok paling besar, Jepang, Korea Selatan, Korea Utara, Taiwan ini semua wilayah yang suasananya tegang, bukan yang suasananya teduh. Tak terbayangkan utara dan selatan. Antara Korea Selatan dan selatan tegang. Antara Tiongkok dengan Jepang, tegang," sebutnya.

"Wilayah yang ini (ASEAN) teduh. Dan Indonesia harus bisa menjaga keteduhan di wilayah ini. Jadi, kita kalau melihat ini. Inilah wilayah yang harus bisa menjadi kekuatan masa depan di Asia," tambahnya.

Saksikan Live DetikPagi:

(wnv/jbr)

Loading...

Hoegeng Awards 2025

Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

Read Entire Article
Pembukuan | Seminar | Prestasi | |