Kota Mataram Darurat Bencana Usai Banjir Besar!

5 hours ago 2

Mataram -

Banjir besar melanda sejumlah wilayah di Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), pada Minggu (6/7/2025). Pemerintah Provinsi (Pemprov) NTB resmi menetapkan status darurat bencana.

Keputusan tersebut diambil dalam rapat Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) di kantor Gubernur NTB, Senin (7/7) malam. Status darurat ini akan berlaku selama 10 hari ke depan.

Pelaksana harian (Plh) Sekretaris Daerah (Sekda) NTB, Lalu Moh Faozal, di Mataram, Selasa (8/7), mengatakan penetapan status darurat merupakan langkah cepat untuk mempercepat proses pemulihan pasca-bencana.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Mulai ini kita tetapkan status darurat bencana yang berlaku selama 10 hari. Ini agar proses penanganan bisa lebih cepat dan terkoordinasi," ujar Faozal, dilansir Antara, Selasa (8/7).

Selama masa tanggap darurat, Pemprov NTB akan mengaktifkan posko pengaduan dan posko tindakan serta mengerahkan seluruh sumber daya, termasuk aparatur sipil negara (ASN), untuk terlibat langsung dalam penanganan.

"Para ASN Pemprov akan turun ke lokasi terdampak. Ada skema pembagian tugas, OPD, dan asisten akan membackup wilayah-wilayah tertentu," kata Faozal.

Faozal merinci Asisten I akan bertanggung jawab atas area perkantoran dinas provinsi di Jalan Majapahit, sedangkan Asisten II dan III akan fokus membantu di wilayah terdampak langsung.

Sementara untuk distribusi bantuan logistik, menurut dia, Pemprov NTB memberikan kewenangan penuh kepada Pemerintah Kota (Pemkot) Mataram.

"Distribusi bantuan akan dikoordinir oleh Wali Kota Mataram karena beliau yang paling tahu kondisi dan sebaran wilayah terdampak," ucapnya.

Rapat tersebut dihadiri oleh seluruh unsur Forkopimda, antara lain Kapolda NTB, Danrem, Kajati, Ketua DPRD NTB, Danlanud, Danlanal, serta pimpinan OPD terkait.

Sebelumnya, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) NTB melaporkan sebanyak 7.676 kepala keluarga (KK) atau 30.681 jiwa terdampak bencana banjir akibat hujan yang melanda Kota Mataram dan daerah sekitarnya.

Kepala BPBD NTB Ahmadi mengatakan ada enam kecamatan di Kota Mataram yang terdampak banjir, yakni Sandubaya, Mataram, Cakranegara, Sekarbela, Selaparang, dan Ampenan.

"Korban luka-luka sebanyak 15 jiwa dan korban mengungsi ada 520 jiwa. Sedangkan korban meninggal dunia dan korban hilang masih dalam proses pendataan," ujarnya.

Ahmadi menjelaskan, sungai-sungai yang mengalir di Kota Mataram meluap dan merendam pemukiman penduduk akibat hujan intensitas sedang hingga lebat pada Minggu (6/7) mulai pukul 14.00 Wita sampai sore.

"Peristiwa itu menyebabkan puluhan mobil terseret banjir, pohon tumbang, dan tembok keliling Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) Sandubaya roboh ke arah jalan. "Kondisi saat ini sudah kondusif. Tim gabungan bersama saat ini sedang melakukan pembersihan material sisa banjir," katanya.

(idh/imk)

Loading...

Hoegeng Awards 2025

Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

Read Entire Article
Pembukuan | Seminar | Prestasi | |